Postingan Terbaru

Latihan Soal dan Jawaban Bab 14 Menampilkan Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari - Seni Budaya Kelas 7 SMP/MTS

Latihan Soal dan Jawaban Bab 14 Menampilkan Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari - Seni Budaya Kelas 7 SMP/MTS Soal 1: Apa yang dimaksud dengan level? Jawaban: Level adalah ketinggian badan penari saat melakukan gerak. Soal 2: Sebutkan tiga jenis level pada gerak tari! Jawaban: Tiga jenis level pada gerak tari adalah: Level tinggi: penari berdiri tegak dengan kedua kaki rapat atau dibuka selebar bahu. Level sedang: penari berdiri dengan lutut sedikit ditekuk atau badan direndahkan. Level rendah: penari duduk, jongkok, atau bahkan membungkuk. Soal 3: Mengapa level penting dalam gerak tari? Jawaban: Level penting dalam gerak tari karena dapat membuat penampilan tari tampak lebih dinamis dan menarik. Soal 4: Bagaimana cara menampilkan level tinggi dalam gerak tari? Jawaban: Cara menampilkan level tinggi dalam gerak tari adalah dengan berdiri tegak dengan kedua kaki rapat atau dibuka selebar bahu. Soal 5: Bagaimana cara menampilkan level sedang dalam gerak tari? Jawaban: Cara

Bab 1 Eksponen dan Logaritma - Matematika Kelas 10 SMA/MA/SMK

Ringkasan Buku Sekolah
Kelas 10 (SMA / MA / SMK)
Matematika
Bab 1 Eksponen dan Logaritma 


Latihan Soal dan Jawaban


Pegang teguh sifat matematika; yaitu, matematika bersandar pada kesepakatan, saling terkait materinya, menggunakan variabel-variabel, dan bersifat abstrak sebab matematika adalah hasil abstraksi pemikiran manusia. Matematika menganut kebenaran konsistensi; artinya, tidak boleh ada di dalamnya unsur-unsur, simbolsimbol, konsep-konsep, rumus-rumus yang saling bertentangan. Jika sebuah konsep ditemukan, ukuran kebenarannya adalah apabila konsep tersebut diterima pada struktur matematika yang sudah ada sebelumnya. Jika prinsip (rumus-rumus, sifat-sifat) yang ditemukan, ukuran kebenarannya dapat dibuktikan kebenarannya menggunakan konsep atau aturan yang sudah ada sebelumnya.


Gambar .Grafik Fungsi Exponen

1. Menemukan Konsep Eksponen

Misalkan a bilangan real dan n bilangan bulat positif. aⁿ adalah hasil kali bilangan a sebanyak n faktor, dapat ditulis  dengan a sebagai basis bilangan pokok dan n sebagai pangkat.

Catatan:

1. Pada Definisi-1.1 di atas, kita sepakati, a¹ cukup ditulis a.

2. Hati-hati dengan bilangan pokok a = 0, tidak semua a⁰ dengan a bilangan real hasilnya adalah 1. Coba tanyakan pada gurumu, mengapa demikian?

3. Jika n adalah sebuah variabel (variabel sebagai eksponen dari a), maka perlu dicermati semestanya dimana variabel itu dibicarakan. Sebab aⁿ = a × a × ... × a sebanyak n faktor, ini hanya berlaku ketika semesta n∈N.

Fungsi Eksponen adalah suatu fungsi yang dinyatakan dalam bentuk y = f(x) = a(bcx) dengan a, b, dan c bilangan real.

x adalah variabel 

b adalah bilangan pokok atau basis 

c adalah koefisien x 

cx adalah eksponen dari b.


2. Pangkat Bulat Negatif

Untuk a bilangan real dan a ≠ 0, m bilangan bulat positif, didefinisikan

3. Pangkat Nol

Untuk a bilangan real dan a ≠ 0, maka a⁰ = 1.

4. Sifat-sifat Pangkat Bulat Positif

Sifat-1

Jika a bilangan real, m dan n bilangan bulat positif maka 

am × an = am+n

Bukti:


Sifat-2

Jika a bilangan real dan a ≠ 0, m dan n bilangan bulat positif, maka


Bukti:


Sifat-3

Jika a bilangan real dan a ≠ 0, m dan n adalah bilangan bulat positif, maka (am)n = amn

Bukti:



Misalkan a bilangan real dan a ≠ 0, m, n bilangan bulat positif didefinisikan








Misalkan ⁿ√a bilangan real dan n bilangan bulat positif. disebut bentuk akar jika dan hanya jika hasil  ⁿ√a adalah bilangan irrasional.

Hubungan Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat

Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar

Operasi penjumlahan dan pengurangan pada bentuk akar dapat dilakukan apabila

bentuk akarnya senama. Bentuk akar senama adalah bentuk akar yang mempunyai

eksponen dan basis sama. Untuk setiap p, q, dan r adalah bilangan real dan r ≥ 0

berlaku sifat-sifat berikut.

Operasi Perkalian dan Pembagian Bentuk Akar

Pada pangkat pecahan telah dinyatakan bahwa 

Kita tahu bahwa bentuk-bentuk akar seperti , dst

merupakan bilangan irrasional. Jika bentuk akar tersebut menjadi penyebut pada

suatu pecahan, maka dikatakan sebagai penyebut irasional.

Merasionalkan bentukBentuk tersebut dirasionalkan dengan cara mengalikannya dengan


Merasionalkan bentuk


dapat dilakukan dengan memperhatikan sifat perkalian (a + b) (a – b) = a² – b².

Menemukan Konsep Logaritma

Telinga manusia dapat mendengar suara dengan intensitas yang rentangnya luar

biasa. Suara paling keras yang dapat didengar oleh orang yang sehat tanpa merusak

gendang telinga memiliki intensitas 1 triliun (1.000.000.000.000) kali lebih kuat dari

pada suara paling rendah yang bisa didengar.

Menghitung intensitas bunyi dengan rentang begitu besar tentu sangat tidak

nyaman. Namun, dengan logaritma perhitungan ini akan menjadi lebih sederhana.

Logaritma merupakan suatu operasi hitung. Alexander Graham Bell (1847–1922)

menggunakan logaritma untuk menghitung skala bunyi. Skala ini dinamakan

decibel, dan didefinisikan sebagai dengan D adalah skala decibel

bunyi, I adalah intensitas bunyi dengan satuan Watt per meter persegi


dan Io adalah intensitas bunyi paling minimum yang bisa didengar orang yang sehat, yaitu


Tabel .Intensitas bunyi beberapa suara



Misalkan a, b, c ∈ R, , , dan b > 0 maka alog b = c jika dan hanya jika ac = b.

dimana: a disebut basis (0 < a < 1 atau a > 1)

b disebut numerus (b > 0)

c disebut hasil logaritma


Gambar .Grafik Fungsi Logaritma

Sifat Dasar Logaritma

Misalkan a dan n bilangan real, a > 0 dan a ≠ 1, maka

1. ᵃlog a = 0

2. ᵃlog 1 = 0

3. ᵃlog an = n


Untuk a, b, dan c bilangan real positif, a ≠ 1, dan b > 0, berlaku

ᵃlog(b*c) = ᵃlogb + ᵃlogc

Untuk a, b, dan c bilangan real dengan a > 0, a ≠ 1, dan b > 0, berlaku

ᵃlog(b/c) = ᵃlogb - ᵃlogc


Untuk a, b, dan n bilangan real, a > 0, b > 0, a ≠ 1, berlaku

ᵃlogbⁿ= nᵃlogb

Untuk a, b, dan c bilangan real positif, a ≠ 1, b ≠ 1, dan c ≠ 1, berlaku


Untuk a, b, dan c bilangan real positif dengan a ≠ 1 dan c ≠ 1, berlaku


Untuk a dan b bilangan real positif dengan a ≠ 1, berlaku


 dengan m, n bilangan bulat dan m ≠ 0.

Untuk a dan b bilangan real positif a ≠ 1, berlaku 


MATERI-MATERI LAINNYA : 

Bab 1 Eksponen dan Logaritma 

Bab 2 Persamaan dan Pertidaksamaan Linier

Bab 3 Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linier

Bab 4 Matriks

Bab 5 Relasi dan Fungsi 

Bab 6 Barisan dan Deret 

Bab 7 Persamaan dan Fungsi Kuadrat 

Bab 8 Trigonometri

Bab 9 Geometri

Bab 10 Limit Fungsi

Bab 11 Statistika

Bab 12 Peluang



Untuk melihat barang-barang bagus dan murah silahkan cek:

Promo Produk


Komentar

Postingan Populer

Bab 5 Listrik Dinamis dalam Kehidupan Sehari-hari - Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas 9 SMP / MTS

BAB III Aktivitas Atletik Kelas 9 (SMP/MTS) PJOK

Bab 11 Statistika - Matematika Kelas 10 SMA/MA/SMK