Postingan Terbaru

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Ribuan Penduduk Mengungsi

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Ribuan Penduduk Mengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak akhir Maret 2025. Letusan yang terjadi pada 21 Maret memuntahkan kolom abu vulkanik setinggi lebih dari 8 kilometer. Akibatnya, status gunung tersebut dinaikkan ke level paling tinggi dan ribuan warga yang bermukim di sekitar lereng gunung terpaksa dievakuasi. Letusan ini merupakan bagian dari rangkaian aktivitas vulkanik yang sudah berlangsung sejak Desember 2023. Puncak letusan besar sempat terjadi pada awal November 2024 yang mengakibatkan korban jiwa sebanyak 10 orang, menghancurkan ribuan bangunan, dan membuat puluhan ribu warga harus mengungsi. Selain itu, abu vulkanik dari letusan tersebut juga berdampak pada penerbangan di Bali dan wilayah sekitarnya. Sebagai langkah antisipasi, pemerintah menetapkan zona larangan beraktivitas dalam radius 7 kilometer dari kawah. Otoritas setempat juga bere...

Bab 6 Menilai Karya Melalui Kritik dan Esai - Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA / MA

Ringkasan Buku Sekolah    
Kelas 12 (SMA / MA)  
Bahasa Indonesia
Bab 6 Menilai Karya Melalui Kritik dan Esai


Latihan Soal dan Jawaban



Kritik dan esai adalah dua jenis tulisan yang hampir sama. Keduanya sama-sama mengungkapkan pendapat atau argumen. Namun, penulis kritik dan esai haruslah melakukan analisis dan penilaian secara objektif terlebih dahulu agar dapat dipercaya.


Perbedaan Kritik dan Esai


Berdasarkan Pengetahuan yang Disajikan :

1. Objek kajian kritik adalah karya, misalnya seni musik, sastra, tari, drama, film, pahat, dan lukis. Objek kajian esai adalah karya atau fenomena.

2. Kritik memiliki deskripsi karya, bila karya berwujud buku deskripsinya adalah sinopsis. Pada Esai tidak terdapat ringkasan atau sinopsis karya.

3. Pada kritik disajikan data obyektif, sementara esai tidak selalu membutuhkan data.


Berdasarkan Pandangan Penulisnya:

1. Penilaian terhadap karya di dalam kritik dilakukan secara objektif disertai data dan alasan yang logis. Sementara itu dalam esai, kajian dilakukan secara subjektif, menurut pendapat pribadi penulis esai.

2. Kritik memberikan penilaian seringkali menggunakan kajian teori yang sudah mapan. Sementara Esai jarang atau hampir tidak pernah mencantumkan kajian teori.

3. Pembahasan terhadap karya dalam kritik secara utuh dan menyeluruh, sementara dalam esai tidak. Dalam Esai , fenomena dikaji pada hal yang menarik menurut pandangan penulisnya.


Menyusun Kritik Sastra

Dalam menyusun kritik, ada beberapa hal yang harus dipegang oleh kritikus (penulis kritik). Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut.

1. Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik.

2. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi.

3. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.

4. Kritik yang disampaikan tidak hanya mengungkap kelemahan, tetapi harus seimbang dengan kelebihannya.

5. Jika diperlukan, kritikus menggunakan kajian teori yang relevan untuk mendukung penilaiannya.


Struktur Teks Kritik dan Esai

Struktur teks kritik dan esai sama dengan struktur teks eksposisi yaitu pernyataan pendapat (tesis), argumen, dan penegasan ulang.


Dalam teks kritik, pendapat/tesis yang disampaikan adalah hasil penilaian terhadap sebuah karya. Argumen yang disajikan berupa data-data obyektif dalam karya serta alasan yang logis. Penegasan ulang dalam kritik dapat berupa ringkasan atau pengulangan kembali tesis dalam kalimat yang berbeda.


Kebahasaan Kritik Sastra dan Esai

Sebagai teks eksposisi, teks kritik dan esai secara umum  juga memiliki kaidah kebahasaaan yang hampir sama dengan teks eksposisi.

1. Menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif

2. Menggunakan pernyataan yang menyatakan fakta untuk mendukung atau membuktikan kebenaran argumentasi penulis/penuturnya.

3. Menggunakan pernyataan atau ungkapan yang bersifat menilai atau mengomentari.

4. Menggunakan istilah teknis berkaitan dengan topik yang dibahasnya.

5. Menggunakan kata kerja mental. Hal ini terkait dengan karakteristik teks eksposisi yang bersifat argumentatif dan bertujuan mengemukakan sejumlah pendapat. Kata kerja yang dimaksud, antara lain, memendam, mengandalkan, mengidentifikasi, mengingatkan, menegaskan dan menentukan.

Kalau kamu suka membaca dan ingin mendapatkan buku sekolah di smartphone, kamu bisa download aplikasi android Buku Sekolah Gratis di playstore dari CTF Studio. Dengan menggunakan aplikasi ini kamu bisa membaca bukunya secara offline juga bila telah mendownloadnya atau secara online bila tidak mau menyimpan banyak data di smartphone. Bila berganti buku dan kamu ingin melanjutkan membacanya, kamu tidak perlu mencari halaman yang sebelumnya, jadi tinggal melanjutkan bacaannya saja.


Komentar

Postingan Populer

BAB I. PERMAINAN BOLA BESAR - PJOK Kelas 8 SMP/MTS

BAB X. Keselamatan di Jalan Raya - PJOK Kelas 8 SMP/MTS

BAB III Aktivitas Atletik Kelas 9 (SMP/MTS) PJOK