Postingan Terbaru

Latihan Soal dan Jawaban Bab 14 Menampilkan Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari - Seni Budaya Kelas 7 SMP/MTS

Latihan Soal dan Jawaban Bab 14 Menampilkan Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari - Seni Budaya Kelas 7 SMP/MTS Soal 1: Apa yang dimaksud dengan level? Jawaban: Level adalah ketinggian badan penari saat melakukan gerak. Soal 2: Sebutkan tiga jenis level pada gerak tari! Jawaban: Tiga jenis level pada gerak tari adalah: Level tinggi: penari berdiri tegak dengan kedua kaki rapat atau dibuka selebar bahu. Level sedang: penari berdiri dengan lutut sedikit ditekuk atau badan direndahkan. Level rendah: penari duduk, jongkok, atau bahkan membungkuk. Soal 3: Mengapa level penting dalam gerak tari? Jawaban: Level penting dalam gerak tari karena dapat membuat penampilan tari tampak lebih dinamis dan menarik. Soal 4: Bagaimana cara menampilkan level tinggi dalam gerak tari? Jawaban: Cara menampilkan level tinggi dalam gerak tari adalah dengan berdiri tegak dengan kedua kaki rapat atau dibuka selebar bahu. Soal 5: Bagaimana cara menampilkan level sedang dalam gerak tari? Jawaban: Cara

Bab 3 Memahami Isu Terkini Lewat Editorial - Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA / MA

Ringkasan Buku Sekolah    
Kelas 12 (SMA / MA)  
Bahasa Indonesia
Bab 3 Memahami Isu Terkini Lewat Editorial


Latihan Soal dan Jawaban


ilustrasi isu ekonomi


Teks editorial adalah artikel utama yang ditulis oleh redaktur koran yang merupakan pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa (berita) aktual (sedang menjadi sorotan), fenomenal, kontroversial (menimbulkan perbedaan pendapat). Teks editorial disebut juga tajuk rencana. Teks editorial dapat diasumsikan sebagai sikap institusi media massa terhadap peristiwa yang dibahas.

Editorial dalam suatu media massa cetak biasanya berada dalam rubrik yang sama, yakni opini. Di dalam rubrik ini terdapat editorial, artikel, dan surat pembaca. Ketiga ragam opini ini biasanya berada di bagian tengah surat kabar atau majalah.

Fakta peristiwa yang dipastikan akan dijadikan sebagai bahan berita dalam editorial dianalisis untuk menghasilkan sebuah persepsi redaksi. Biasanya persepsi didasari oleh berbagai dimensi masalah. Agar persepsi ini memiliki nilai opini yang bermutu tinggi, redaksi akan menunjukkan berbagai argumentasi. Bersandar pada argumentasi inilah sebuah editorial diuji mutunya. Jika dipandang sudah mencukupi, redaksi akan memberikan rekomendasi untuk solusinya.

Gaya penulisan editorial hampir sama dengan ragam artikel atau karya ilmiah lainnya, yakni eksposisi. Eksposisi merupakan tulisan yang bertujuan untuk mengklarifikasi, menjelaskan , atau mengevaluasi. Strategi pengembangannya mengikuti beragam pola, seperti contoh, proses, sebab-akibat, klasifikasi, definisi, analisis, komparasi, dan kontras.

Dilihat dari isinya, editorial yang bersifat ekspositoris itu berisi tesis (pernyataan umum), diikuti oleh beberapa argumentasi secukupnya, dan diakhiri dengan penegasan ulang atas argumentasi-argumentasi tersebut.


Struktur Teks Editorial

1. Pengenalan isu

Pengenalan isu merupakan bagian pendahuluan teks editorial.

2. Penyampaian pendapat/argumen

Bagian ini merupakan bagian pembahasan yang berisi tanggapan redaksi terhadap isu yang sudah diperkenalkan sebelumnya.

3. Penegasan

Penegasan dalam teks editorial berupa simpulan, saran atau rekomendasi.


Kaidah Kebahasaan

Kaidah kebahasaan teks editorial termasuk ke dalam kaidah kebahasaan yang berciri bahasa jurnalistik. Berikut ini ciri-ciri dari bahasa jurnalistik teks editorial.

1. Penggunaan kalimat retoris. 

Kalimat retoris adalah kalimat pertanyaan yang tidak ditujukan untuk mendapatkan jawabannya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dimaksudkan agar pembaca merenungkan masalah yang dipertanyakan tersebut sehingga tergugah untuk berbuat sesuatu, atau minimal berubah pandangannya terhadap isu yang dibahas.

2. Menggunakan kata-kata populer sehingga mudah bagi khalayak untuk mencernanya. Tujuannya agar pembaca tetap merasa rilek meskipun membaca masalah yang serius dipenuhi dengan tanggapan yang kritis.

3. Menggunakan kata ganti penunjuk yang merujuk pada waktu, tempat, peristiwa, atau hal lainnya yang menjadi fokus ulasan.

4. Banyak penggunaan konjungsi kausalitas, seperti sebab, karena, oleh sebab itu. Hal ini terkait dengan penggunaan sejumlah argumen yang dikemukakan redaktur berkenaan dengan masalah yang dikupasanya.


Komentar

Postingan Populer

Bab 10 Teknologi Ramah Lingkungan - Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas 9 SMP / MTS

Bab 8 Partikel Penyusun Benda dan Makhluk Hidup - Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas 9 SMP / MTS

Bab 2 Wirausaha Rekayasa Bidang Konversi Energi - Kelas 11 (SMA / MA / SMK) Prakarya