1. Apa yang dimaksud dengan makanan tradisional dan makanan fungsional?
Makanan tradisional adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh masyarakat tertentu dengan citarasa khas. Sedangkan makanan fungsional adalah makanan yang mengandung senyawa-senyawa yang memiliki fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan.
2. Bagaimana perencanaan usaha pengolahan makanan fungsional dibedakan dari makanan biasa?
Perencanaan usaha pengolahan makanan fungsional memiliki perbedaan dalam perizinan karena masuk dalam kategori Pangan Khusus (PK) dan termasuk high risk. BPOM memastikan kepatuhan pada aturan Cara Pengolahan Makanan yang Baik (CPPB).
3. Apa saja fungsi fisiologis yang diharapkan dari makanan fungsional?
Beberapa fungsi fisiologis yang diharapkan dari makanan fungsional meliputi pencegahan penyakit, peningkatan daya tahan tubuh, regulasi ritme fisik tubuh, perlambatan proses penuaan, dan penyehatan kembali (recovery).
4. Bagaimana prinsip pengolahan makanan fungsional dibagi secara garis besar?
Prinsip pengolahan makanan fungsional dibagi menjadi lima, yaitu pengolahan dengan panas, pengolahan dengan suhu rendah, pengolahan dengan fermentasi, pengolahan dengan bahan tambahan kimia, dan pengolahan dengan pengeringan.
5. Apa saja tahapan dalam pengembangan usaha produksi makanan fungsional?
Tahapan pengembangan usaha produksi makanan fungsional melibatkan pemilihan jenis usaha, penentuan nama dan lokasi perusahaan, perizinan usaha, sumber daya manusia (SDM), aspek produksi, dan aspek keuangan.
6. Apa saja keperluan sumber daya manusia (SDM) yang diperlukan untuk usaha pengolahan yoghurt?
Keperluan SDM untuk usaha pengolahan yoghurt mencakup tiga orang pendiri dengan tugas masing-masing, enam orang karyawan untuk bagian produksi, pemasaran, dan administrasi.
7. Apa saja aspek yang perlu diperhatikan dalam aspek produksi makanan fungsional?
Aspek produksi melibatkan peralatan, bahan baku, bahan kemasan, bahan tambahan makanan, dan teknologi proses pengolahan yang sesuai dengan aturan Cara Pengolahan Makanan yang Baik (CPPB).
8. Apa saja aspek keuangan yang perlu diperhitungkan dalam usaha produksi makanan fungsional?
Aspek keuangan mencakup perhitungan biaya produksi, termasuk biaya investasi, biaya tetap dan tidak tetap (variabel), harga pokok produksi (HPP), harga jual, penerimaan kotor, dan pendapatan bersih (laba).
9. Bagaimana penentuan media promosi untuk produk makanan fungsional?
Penentuan media promosi melibatkan pemilihan media seperti pemasangan banner, iklan di radio dan internet, pemberian kartu pelanggan, pemasangan brosur, dan stiker usaha.
10. Apa strategi pemasaran yang dapat dijalankan dalam usaha produk makanan fungsional?
Strategi pemasaran melibatkan kerja sama dengan toko-toko kecil, pemasangan banner di depan toko, iklan di media radio dan internet, menjaga standar mutu produk, memberikan harga khusus bagi pelanggan setia, dan penyebaran brosur serta stiker usaha.
Komentar
Posting Komentar