Postingan Terbaru

Latihan Soal dan Jawaban Bab 14 Menampilkan Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari - Seni Budaya Kelas 7 SMP/MTS

Latihan Soal dan Jawaban Bab 14 Menampilkan Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari - Seni Budaya Kelas 7 SMP/MTS Soal 1: Apa yang dimaksud dengan level? Jawaban: Level adalah ketinggian badan penari saat melakukan gerak. Soal 2: Sebutkan tiga jenis level pada gerak tari! Jawaban: Tiga jenis level pada gerak tari adalah: Level tinggi: penari berdiri tegak dengan kedua kaki rapat atau dibuka selebar bahu. Level sedang: penari berdiri dengan lutut sedikit ditekuk atau badan direndahkan. Level rendah: penari duduk, jongkok, atau bahkan membungkuk. Soal 3: Mengapa level penting dalam gerak tari? Jawaban: Level penting dalam gerak tari karena dapat membuat penampilan tari tampak lebih dinamis dan menarik. Soal 4: Bagaimana cara menampilkan level tinggi dalam gerak tari? Jawaban: Cara menampilkan level tinggi dalam gerak tari adalah dengan berdiri tegak dengan kedua kaki rapat atau dibuka selebar bahu. Soal 5: Bagaimana cara menampilkan level sedang dalam gerak tari? Jawaban: Cara

Bab IV Wirausaha Pengolahan Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi Kelas 12 ( SMA / MA / SMK ) PRAKARYA

Ringkasan Buku Sekolah
Kelas 12 ( SMA / MA / SMK )
PRAKARYA
Bab IV Wirausaha Pengolahan Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi 


Gambar .Peta Materi

A Perencanaan Usaha Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi 


Gambar .Masakan yang termasuk Ikon Kuliner Indonesia dengan Bahan Utama Nabati

Kewirausahaan bidang makanan olahan bisa menjadi ide alternatif yang sangat menjanjikan. Ada pesan moral dan motivasi yang sangat kuat dan melekat dari seorang dosen kewirausahaan senior di Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Ir.

Soesarsono Wijandi, M.Sc. (Alm) yaitu : “Selama manusia masih makan, maka bisnis makanan dan minuman tidak akan pernah mati.”

Hampir di setiap daerah mempunyai makanan khas, misalnya Medan dengan bika ambon dan sirup markisa, Padang dengan dadih dan rendang, Sukabumi terkenal dengan mochi, Yogyakarta dengan bakpia. 


B Sistem Pengolahan Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi 

Makanan khas daerah yang dimodifikasi adalah makanan atau minuman yang diproduksi di suatu daerah, yang merupakan identitas daerah tersebut, dan menjadi pembeda dengan daerah lainnya, kemudian dilakukan sentuhan inovasi pada produk tersebut, sehingga mempunyai mutu yang lebih baik.


1. Produk Makanan Hewani Khas Daerah

a. Telur Asin

Telur asin adalah makanan yang berbahan baku telur (mayoritas telur bebek), yang dilakukan proses pengawetan dengan cara penggaraman atau diasinkan. 


Gambar .Telur Asin dengan Bahan Baku Telur Bebek

b. Dadih

Dadih atau dadiah merupakan hasil fermentasi secara alamiah air susu kerbau dalam tabung bambu yang sudah lama dihasilkan di Sumatera Barat (Azima et. al., 1999) dan Jambi (Sunarlim, 2009).


Gambar .Dadih dalam Tabung Bambu

c. Rendang

Rendang adalah makanan berbahan dasar daging sapi, mempunyai cita rasa pedas, yang dalam pembuatannya diperkaya dengan campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah, terutama cabe merah dan kelapa. 

2. Produk Makanan Nabati Khas Daerah

a. Asinan

b. Fruit Leather

Fruit leather adalah jenis makanan dari buah-buahan, yang sudah diproses dengan cara penghancuran buah, pencetakan, yang kemudian dikeringkan. 

c. Mochi

Mochi adalah makanan yang terbuat dari ketan yang ditumbuk sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk sesuai selera.


C Penghitungan Harga Jual Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi 

Harga jual dihitung dengan mempertimbangkan harga pokok produksi ditambah dengan laba yang diharapkan.


D Penentuan Media Promosi Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi 

Ada banyak cara untuk memasarkan produk makanan khas daerah, tentu disesuaikan dengan kapasitas produksi yang sudah dibuat, sehingga kita bisa memperkirakan jangkauan pasar yang harus ditembus.


1. Perkenalan

2. Pertemuan Rutin

3. Pameran/Bazar Saat ini banyak sekali diseleng

4. Media Sosial

5. Penjualan Kreatif


E Analisis Sistem Konsinyasi yang Dimodifikasi 

Sistem konsinyasi adalah sistem kerjasama pemasaran, antara pemilik barang (produsen) dengan pemilik warung/toko/outlet (pemasar), atau sering disebut sistem titip jual.


F Rencana Pengembangan Wirausaha / Business Plan

1. Pemilihan Jenis Usaha

Pada bagian ini harus diuraikan dengan jelas alasan memilih usaha yang ditetapkan. 

2. Nama Perusahaan

Anda harus memberikan nama usaha yang akan dikembangkan. 

3. Lokasi Perusahaan

Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi rumah para pengelola, dan tidak terlalu jauh juga dari jangkauan pasar yang akan dituju. 

4. Perizinan Usaha

Ijin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dari kantor pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/TDP/TDI dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten dan Ijin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, serta pendaftaran merk pada Departemen Kehakiman.


5. Sumber Daya Manusia (SDM)

Contoh keperluan SDM yang diperlukan untuk usaha Asinan Bogor,


a. Tiga orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai: (i) Penanggung jawab produksi, (ii) Penanggung jawab pemasaran, dan (iii) Penanggung jawab administrasi dan keuangan.


b. Enam orang karyawan, yaitu 3 (tiga) orang untuk bagian produksi, 2 (dua) orang untuk bagian pemasaran, dan 1 (satu) orang untuk bagian administrasi.


6. Aspek Produksi

Di bagian ini diuraikan semua aspek produksi secara detail, meliputi peralatan yang diperlukan, bahan baku, bahan kemasan, bahan tambahan pangan dan teknologi proses pengolahannya. 

7. Aspek Keuangan

Diasumsikan dalam satu kali proses produksi akan diproduksi 500 mangkok asinan, masing-masing berisi 240 gram asinan (buah dan kuah).


a. Investasi Alat dan Mesin

Investasi alat dan mesin, yaitu pembelian perlengkapan alat dan mesin produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi asinan.


b. Biaya Tidak tetap (Variabel)

Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi, jadi sifatnya tidak tetap, bisa berubah sesuai jumlah produksinya.


c. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dan jumlahnya tetap setiap bulannya, berapa pun jumlah produksinya.


d. Total Biaya

Total biaya adalah jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tetap.


e. Harga Pokok Produksi (HPP)

Harga Pokok Produksi (HPP) adalah harga pokok dari suatu produk, dimana jika dijual dengan harga tersebut, maka produsen tidak untung dan juga tidak rugi. 

f. Harga Jual

Harga jual adalah harga yang harus dibayarkan pembeli untuk mendapatkan produk tersebut.


g. Penerimaan Kotor

Penerimaan kotor adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, sebelum dipotong total biaya.

Latihan Soal dan Jawaban

Download Buku Sekolah Elektronik Kelas 12

Link Download


Untuk melihat barang-barang bagus dan murah silahkan cek:

Promo Produk




Komentar

Postingan Populer

Bab 10 Teknologi Ramah Lingkungan - Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas 9 SMP / MTS

Bab 8 Partikel Penyusun Benda dan Makhluk Hidup - Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas 9 SMP / MTS

BAB X Aktivitas Fisik dalam Pencegahan Penyakit Kelas 9 (SMP/MTS) PJOK