Ringkasan Buku Sekolah
Kelas 7 (SMP/MTS)
Bahasa Indonesia
Bab 2 Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi
Ciri Umum Teks Narasi
Narasi merupakan cerita fiksi yang berisi perkembangan kejadian/peristiwa. Rangkaian peristiwa dalam cerita disebut alur. Rangkaian peristiwa dalam cerita digerakkan dengan hukum sebab-akibat. Cerita berkembang dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan di mana kejadian terjadi), timbulnya pertentangan, dan penyelesaian/akhir cerita. Rangkaian cerita ini disebut alur.
Tokoh dan watak tokoh merupakan unsur cerita yang mengalami rangkaian peristiwa.
Narasi memiliki tema/ ide dasar cerita yang menjadi pusat pengembangan cerita. Tema dapat dirumuskan dari rangkaian peristiwa pada alur cerita.
Amanat merupakan unsur cerita yang menjadi pesan pengarang melalui ceritanya. Amanat berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan yang dapat disimpulkan dari isi cerita.
Apa ciri umum cerita fantasi sebagai salah satu jenis teks narasi?
Ada keajaiban/ keanehan/ kemisteriusan
Cerita mengungkapkan hal-hal supranatural/ kemisteriusan, keghaiban yang tidak ditemui dalam dunia nyata. Cerita fantasi adalah cerita fiksi bergenre fantasi (dunia imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita fantasi hal yang tidak mungkin dijadikan biasa. Tokoh dan latar diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata. Tema fantasi adalah majic, supernatural atau futuristik.
Ide cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya hayal penulis, tidak dibatasi oleh realitas atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan dunia nyata dan dunia khayali yang diciptakan pengarang. Ide cerita terkadang bersifat sederhana tapi mampu menitipkan pesan yang menarik.Tema cerita fantasi adalah majic, supernatural atau futuristik. Contoh, pertempuran komodo dengan siluman serigala untuk mempertahankan tanah leluhurnya, petualangan di balik pohon kenari yang melemparkan tokoh ke zaman Belanda, zaman Jepang, kegelapan karena tumbukan meteor, kehidupan saling cuek dalam dunia teknologi canggih pada 100 tahun mendatang,
Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)
Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Alur dan latar cerita fantasi memiliki kekhasan. Rangkaian peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu. Misalnya, tokoh Nono bisa mengalami kejadian pada beberapa latar (latar waktu liburan di Wligi, latar zaman Belanda, dan sebagainya). Jalinan peristiwa pada cerita fantasi berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu.
Tokoh unik (memiliki kesaktian)
Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh memiliki kesaktiankesaktian tertentu. Tokoh mengalami peristiwa misterius yang tidak terjadi pada kehidupan sehari-hari . Tokoh mengalami kejadian dalam berbagai latar waktu. Tokok dapat ada pada seting waktu dan tempat yang berbeda zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang/ futuristik).
Bersifat fiksi
Cerita fantasi bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa diilhami oleh latar nyata atau objek nyata dalam kehidupan tetapi diberi fantasi. Misalnya, latar cerita dan objek cerita Ugi Agustono diilhami hasilobservasi penulis terhadap komodo dan Pulau Komodo. Tokoh dan latar difantasikan dari hasil observasi objek dan tempat nyata. Demikian juga Djoko Lelono memberi fantasi pada fakta kota Wlingi (Blitar), zaman Belanda, Gunung Kelud.
Bahasa
Penggunaan sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).
Jenis Cerita Fantasi
Cerita Fantasi Total dan Irisan
Jenis cerita fantasi berdasarkan kesesuaiannya dalam kehidupan nyata ada dua kategori fantasi total dan fantasi sebagian (irisan). Pertama, kategori cerita fantasi total berisi fantasi pengarang terhadap objek/ tertentu. Pada cerita kategori ini semua yang terdapat pada cerita semua tidak terjadi dalam dunia nyata. Misalnya, cerita fantasi Nagata itu total fantasi penulis. Jadi nama orang, nama objek, nama kota benar-benar rekaan pengarang.
Kedua, cerita fantasi irisan yaitu cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang ada dalam dunia nyata, atau peristiwa pernah terjadi pada dunia nyata.
Cerita fantasi Sezaman dan Lintas Waktu
Berdasarkan latar cerita, cerita fantasi dibedakan menjadi dua kategori yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman. Latar sezaman berarti latar yang digunakan satu masa (fantasi masa kini, fantasi masa lampau, atau fantasi masa yang akan datang/ futuristik). Latar lintas waktu berarti cerita fantasi menggunakan dua latar waktu yang berbeda (misalnya, masa kini dengan zaman prasejarah, masa kini dan 40 tahun mendatang/ futuristik) .
Menelaah Struktur Cerita Fantasi
Ciri kebahasaan pada Cerita Fantasi
a) Penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan (aku, mereka, dia, Erza, Doni)
b) Penggunaan kata yang mencerap pancaindra untuk deskripsi latar (tempat, waktu, suasana)
Contoh deskripsi latar tempat
Tiga rumah bergaya kerucut menyambut mataku. Emas dan berlian bertaburan di dinding rumah itu. Laboratorium berantakan. Semua peralatan pecah. Aneh hanya laptopku yang masih menyala.
Latar suasana
Setetes air mata pun jatuh dari wajah Sang Ratu. Tak sepatah kata pun terdengar dari bibirnya. Kamar yang megah ini terasa sunyi dan penuh kesedihan.
Latar waktu
Tengah malam tak ada bintang di langit itu. Mendung hitam nampak mengumpal. Lolongan anjing bersahut-sahutan menyambut malam yang semakin larut.
c) Menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus. Contoh 1 Alien itu berhidung mancung. Dengan hidungnya yang menjulang ia mengendus sekeliling.
d) kata sambung penanda urutan waktu
Kata sambung urutan waktu setelah itu, kemudian, sementara itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba, ketika, sebelum, dan sebag inya. Penggunaan kata sambung urutan waktu untuk menandakan datangnya tokoh lain atau perubahan latar, baik latar suasana, waktu, dan tempat.
Contoh:
• Setelah buku terbuka aku terseret pada masa lampau.
• Dua tahun kemudian, Farta telah sampai di Planet Mars dan bertemu dengan Tatao.
• Akhirnya, Farta dapat menyelamatkan diri dari terkaman raksasa.
e) Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan berfungsi untuk menggerakkan cerita (memulai masalah)
Contoh
• Tiba-tiba seorang alien yang berukuran lebih besar datang.
• Tanpa diduga buku terjatuh dan halaman terbuka menyeret Nabila pada dunia lain.
• Di tengah kebahagiaannya datanglah musibah itu.
f) Penggunaan dialog/ kalimat langsung dalam cerita “Raksasa itu mengejar kita!” teriak Fona kalang kabut. Aku ternganga mendengar perkataan Fona. Aku segera berlari.
Langkah-langkah Merencanakan Cerita
- Menemukan Ide Penulisan
- Penggalian Ide Cerita Fantasi dari Membaca
- Membuat Rangkaian Peristiwa
- Mengembangkan Cerita Fantasi
Langkah-langkah Menulis Cerita Fantasi
- Merencanakan
- Mengembangkan produk
- Memberi judul yang menarik
- Menelaah untuk Merevisi
- Memublikasikan
Referensi : Bahasa Indonesia, Kelas 7 SMP/MTS , BSE, Edisi Revisi 2017
Kalau kamu suka membaca dan ingin mendapatkan buku sekolah di smartphone, kamu bisa download aplikasi android di playstore dari CTF Studio. Dengan menggunakan aplikasi ini kamu bisa membaca bukunya secara offline juga bila telah mendownloadnya atau secara online bila tidak mau menyimpan banyak data di smartphone. Bila berganti buku dan kamu ingin melanjutkan membacanya, kamu tidak perlu mencari halaman yang sebelumnya, jadi tinggal melanjutkan bacaannya saja.
Materi-materi lainnya :
Untuk melihat barang-barang bagus dan murah silahkan cek:
Komentar
Posting Komentar