Postingan Terbaru

Latihan Soal dan Jawaban Bab 14 Menampilkan Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari - Seni Budaya Kelas 7 SMP/MTS

Latihan Soal dan Jawaban Bab 14 Menampilkan Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari - Seni Budaya Kelas 7 SMP/MTS Soal 1: Apa yang dimaksud dengan level? Jawaban: Level adalah ketinggian badan penari saat melakukan gerak. Soal 2: Sebutkan tiga jenis level pada gerak tari! Jawaban: Tiga jenis level pada gerak tari adalah: Level tinggi: penari berdiri tegak dengan kedua kaki rapat atau dibuka selebar bahu. Level sedang: penari berdiri dengan lutut sedikit ditekuk atau badan direndahkan. Level rendah: penari duduk, jongkok, atau bahkan membungkuk. Soal 3: Mengapa level penting dalam gerak tari? Jawaban: Level penting dalam gerak tari karena dapat membuat penampilan tari tampak lebih dinamis dan menarik. Soal 4: Bagaimana cara menampilkan level tinggi dalam gerak tari? Jawaban: Cara menampilkan level tinggi dalam gerak tari adalah dengan berdiri tegak dengan kedua kaki rapat atau dibuka selebar bahu. Soal 5: Bagaimana cara menampilkan level sedang dalam gerak tari? Jawaban: Cara

Bab 2 - Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi - Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTS

Ringkasan Buku Sekolah   
Kelas 7 (SMP/MTS) 
Bahasa Indonesia
Bab 2 Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi



Ciri Umum Teks Narasi  

Narasi merupakan cerita fiksi yang berisi perkembangan kejadian/peristiwa. Rangkaian peristiwa dalam cerita disebut alur. Rangkaian peristiwa  dalam cerita digerakkan dengan hukum sebab-akibat. Cerita berkembang  dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan di mana kejadian terjadi), timbulnya  pertentangan, dan penyelesaian/akhir cerita. Rangkaian cerita ini disebut alur.  
Tokoh dan watak tokoh merupakan unsur cerita yang mengalami  rangkaian peristiwa.  
Narasi memiliki tema/ ide dasar cerita yang menjadi pusat  pengembangan cerita. Tema dapat dirumuskan dari rangkaian peristiwa  pada alur cerita.  
Amanat merupakan unsur cerita yang menjadi pesan pengarang melalui  ceritanya. Amanat berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan yang dapat  disimpulkan dari isi cerita.

Apa ciri umum cerita fantasi sebagai salah satu jenis teks  narasi?  

Ada keajaiban/ keanehan/ kemisteriusan  
Cerita mengungkapkan hal-hal supranatural/ kemisteriusan, keghaiban  yang tidak ditemui dalam dunia nyata. Cerita fantasi adalah cerita fiksi  bergenre fantasi (dunia imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita fantasi  hal yang tidak mungkin dijadikan biasa. Tokoh dan latar diciptakan penulis  tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata. Tema fantasi adalah  majic, supernatural atau futuristik.

Ide cerita  
Ide cerita terbuka terhadap daya hayal penulis, tidak dibatasi oleh  realitas atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan dunia nyata dan  dunia khayali yang diciptakan pengarang. Ide cerita terkadang bersifat  sederhana tapi mampu menitipkan pesan yang menarik.Tema cerita  fantasi adalah majic, supernatural atau futuristik. Contoh, pertempuran  komodo dengan siluman serigala untuk mempertahankan tanah  leluhurnya, petualangan di balik pohon kenari yang melemparkan tokoh  ke zaman Belanda, zaman Jepang, kegelapan karena tumbukan meteor,  kehidupan saling cuek dalam dunia teknologi canggih pada 100 tahun  mendatang,  

Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)  
Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar  yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak tidak  ada pada kehidupan sehari-hari. Alur dan latar cerita fantasi memiliki  kekhasan. Rangkaian peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagai  latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu. Misalnya, tokoh Nono  bisa mengalami kejadian pada beberapa latar (latar waktu liburan di  Wligi, latar zaman Belanda, dan sebagainya). Jalinan peristiwa pada cerita  fantasi berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan  waktu.  

Tokoh unik (memiliki kesaktian)  
Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik  yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh memiliki kesaktiankesaktian tertentu. Tokoh mengalami peristiwa misterius yang tidak  terjadi pada kehidupan sehari-hari . Tokoh mengalami kejadian dalam  berbagai latar waktu. Tokok dapat ada pada seting waktu dan tempat  yang berbeda zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang/  futuristik).  

Bersifat fiksi  
Cerita fantasi bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa  diilhami oleh latar nyata atau objek nyata dalam kehidupan tetapi diberi  fantasi. Misalnya, latar cerita dan objek cerita Ugi Agustono diilhami hasilobservasi penulis terhadap komodo dan Pulau Komodo. Tokoh dan latar  difantasikan dari hasil observasi objek dan tempat nyata. Demikian juga  Djoko Lelono memberi fantasi pada fakta kota Wlingi (Blitar), zaman  Belanda, Gunung Kelud.  

Bahasa  
Penggunaan sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup  menonjol. Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan  ragam percakapan (bukan bahasa formal).

Jenis Cerita Fantasi  

Cerita Fantasi Total dan Irisan  
Jenis cerita fantasi berdasarkan kesesuaiannya dalam kehidupan  nyata ada dua kategori fantasi total dan fantasi sebagian (irisan). Pertama,  kategori cerita fantasi total berisi fantasi pengarang terhadap objek/  tertentu. Pada cerita kategori ini semua yang terdapat pada cerita semua  tidak terjadi dalam dunia nyata. Misalnya, cerita fantasi Nagata itu total  fantasi penulis. Jadi nama orang, nama objek, nama kota benar-benar  rekaan pengarang.  
Kedua, cerita fantasi irisan yaitu cerita fantasi yang mengungkapkan  fantasi tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata,  menggunakan nama tempat yang ada dalam dunia nyata, atau peristiwa  pernah terjadi pada dunia nyata.

Cerita fantasi Sezaman dan Lintas Waktu  
Berdasarkan latar cerita, cerita fantasi dibedakan menjadi dua  kategori yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman. Latar sezaman  berarti latar yang digunakan satu masa (fantasi masa kini, fantasi masa  lampau, atau fantasi masa yang akan datang/ futuristik). Latar lintas  waktu berarti cerita fantasi menggunakan dua latar waktu yang berbeda  (misalnya, masa kini dengan zaman prasejarah, masa kini dan 40 tahun  mendatang/ futuristik) .

Menelaah Struktur Cerita Fantasi  



Contoh Alur Lengkap Cerita

Contoh Alur Cerita Kedua

Contoh Alur Cerita Ketiga


Ciri kebahasaan pada Cerita Fantasi  

a) Penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang  penceritaan (aku, mereka, dia, Erza, Doni)  
b) Penggunaan kata yang mencerap pancaindra untuk deskripsi  latar (tempat, waktu, suasana)  

Contoh deskripsi latar tempat  
Tiga rumah bergaya kerucut menyambut mataku. Emas dan  berlian bertaburan di dinding rumah itu.  Laboratorium berantakan. Semua peralatan pecah. Aneh  hanya laptopku yang masih menyala.  

Latar suasana  
Setetes air mata pun jatuh dari wajah Sang Ratu. Tak sepatah kata  pun terdengar dari bibirnya. Kamar yang megah ini terasa sunyi dan  penuh kesedihan.  

Latar waktu  
Tengah malam tak ada bintang di langit itu. Mendung hitam  nampak mengumpal. Lolongan anjing bersahut-sahutan menyambut  malam yang semakin larut. 

c) Menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna  khusus.  Contoh 1  Alien itu berhidung mancung. Dengan hidungnya yang  menjulang ia mengendus sekeliling.

d) kata sambung penanda urutan waktu  

Kata sambung urutan waktu setelah itu, kemudian, sementara  itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba, ketika, sebelum, dan  sebag inya. Penggunaan kata sambung urutan waktu untuk  menandakan datangnya tokoh lain atau perubahan latar, baik  latar suasana, waktu, dan tempat.  
Contoh:  
Setelah buku terbuka aku terseret pada masa lampau.  
Dua tahun kemudian, Farta telah sampai di Planet Mars  dan bertemu dengan Tatao.  
Akhirnya, Farta dapat menyelamatkan diri dari terkaman  raksasa.  

e) Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan  Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan berfungsi untuk  menggerakkan cerita (memulai masalah)  
Contoh  
Tiba-tiba seorang alien yang berukuran lebih besar  datang.  
Tanpa diduga buku terjatuh dan halaman terbuka  menyeret Nabila pada dunia lain.  
Di tengah kebahagiaannya datanglah musibah itu.  

f) Penggunaan dialog/ kalimat langsung dalam cerita  “Raksasa itu mengejar kita!” teriak Fona kalang kabut. Aku  ternganga mendengar perkataan Fona. Aku segera berlari.

Langkah-langkah Merencanakan Cerita  

  • Menemukan Ide Penulisan 
  • Penggalian Ide Cerita Fantasi dari Membaca 
  • Membuat Rangkaian Peristiwa 
  • Mengembangkan Cerita Fantasi

Langkah-langkah Menulis Cerita Fantasi 

  • Merencanakan 
  • Mengembangkan produk 
  • Memberi judul yang menarik 
  • Menelaah untuk Merevisi 
  • Memublikasikan
  
Referensi : Bahasa Indonesia, Kelas 7 SMP/MTS , BSE, Edisi Revisi 2017

Kalau kamu suka membaca dan ingin mendapatkan buku sekolah di smartphone, kamu bisa download aplikasi android di playstore dari CTF Studio. Dengan menggunakan aplikasi ini kamu bisa membaca bukunya secara offline juga bila telah mendownloadnya atau secara online bila tidak mau menyimpan banyak data di smartphone. Bila berganti buku dan kamu ingin melanjutkan membacanya, kamu tidak perlu mencari halaman yang sebelumnya, jadi tinggal melanjutkan bacaannya saja.


Materi-materi lainnya :

Matematika     IPA     B Indonesia     Seni Budaya     B Inggris     PPKN     Prakarya      IPS     PJOK     


Untuk melihat barang-barang bagus dan murah silahkan cek:

Promo Produk


Komentar

Postingan Populer

Bab 10 Teknologi Ramah Lingkungan - Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas 9 SMP / MTS

Bab 8 Partikel Penyusun Benda dan Makhluk Hidup - Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas 9 SMP / MTS

Bab 2 Wirausaha Rekayasa Bidang Konversi Energi - Kelas 11 (SMA / MA / SMK) Prakarya