Postingan Terbaru

Latihan Soal dan Jawaban Bab 14 Menampilkan Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari - Seni Budaya Kelas 7 SMP/MTS

Latihan Soal dan Jawaban Bab 14 Menampilkan Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari - Seni Budaya Kelas 7 SMP/MTS Soal 1: Apa yang dimaksud dengan level? Jawaban: Level adalah ketinggian badan penari saat melakukan gerak. Soal 2: Sebutkan tiga jenis level pada gerak tari! Jawaban: Tiga jenis level pada gerak tari adalah: Level tinggi: penari berdiri tegak dengan kedua kaki rapat atau dibuka selebar bahu. Level sedang: penari berdiri dengan lutut sedikit ditekuk atau badan direndahkan. Level rendah: penari duduk, jongkok, atau bahkan membungkuk. Soal 3: Mengapa level penting dalam gerak tari? Jawaban: Level penting dalam gerak tari karena dapat membuat penampilan tari tampak lebih dinamis dan menarik. Soal 4: Bagaimana cara menampilkan level tinggi dalam gerak tari? Jawaban: Cara menampilkan level tinggi dalam gerak tari adalah dengan berdiri tegak dengan kedua kaki rapat atau dibuka selebar bahu. Soal 5: Bagaimana cara menampilkan level sedang dalam gerak tari? Jawaban: Cara

Bab 4 - Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi - Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTS

Ringkasan Buku Sekolah   
Kelas 7 (SMP/MTS) 
Bahasa Indonesia
Bab 4 - Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi

Mengapa dikatakan laporan hasil observasi?  

  • Isi yang dibahas adalah ilmu tentang suatu objek/ konsep.  
  • objek yang dibahas bersifat umum sehingga menjelaskan ciri umum  semua yang termasuk kategori/ kelompok itu (judul bersifat umum:  Pantai, Museum, Demokrasi).  
  • Bertujuan menjelaskan dari sudut pandang ilmu.  
  • Objek atau hal dibahas secara sistematis, dirinci bagian-bagiannya, dan  objektif.  
  • Memerinci objek atau hal secara sistematis dari sudut ilmu (definisi,  klasifikasi, jabaran ciri objek).

Apa teks laporan hasil observasi?  

Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berfungsi untuk memberikan  informasi tentang suatu objek atau situasi, setelah diadakannya investigasi/  penelitian secara sistematis.  
Teks laporan hasil observasi menghadirkan informasi tentang suatu hal secara  apa adanya lalu dikelompokkan dan dianalisis secara sistematis sehingga  dapat mejelaskan suatu hal secara rinci dan dari sudut pandang keilmuan.  
Teks ini berisi hasil observasi dan analisis secara sistematis. Laporan hasil  observasi bisa berupa hasil riset secara mendalam tentang suatu benda,  tumbuhan, hewan, konsep/ekosistem tertentu.  
Teks laporan hasil observasi biasanya berisi dengan fakta-fakta yang bisa  dibuktikan secara ilmiah.

Contoh mencari gagasan pokok dan penjelas


Struktur umum teks laporan hasil observasi  


a) Pernyataan umum/klasifikasi umum/definisi umum; Pernyataan  umum/definisi umum berisi definisi, kelas/kelompok, keterangan  umum, atau informasi tambahan tentang subjek yang dilaporkan.  Pernyataan umum berisi informasi umum (nama latin, asal usul,  kelas, informasi tambahan tentang hal yang dilaporkan). Ciri bahasa  Teks Laporan Hasil Observasi adalah menggunakan istilah dalam  bidang ilmu tertentu, definisi menggunakan adalah dan merupakan.  Penggunaan kata yang sebagai pembeda pada kalimat definisi.  

b) Deskripsi bagian: berisi perincian bagian- bagian hal yang dilaporkan.  Kalau binatang mencakup ciri fisik, habitat, makanan, perilaku. Kalau  tumbuhanberupa perincian ciri fisik bunga, akar, buah atau perincian  bagian yang lain. Perincian manfaat dan nutrisi juga dipaparkan pada  bagian ini. Kalau yang dilaporkan berupa objek, deskripsi bagian  berisi klasifikasi objek dari berbagai segi dan deskripsi manfaat suatu  objek, sifat-sifat khusus objek. Ciri bahasa menggunakan kata khusus  dan kalimat-kalimat yang menjelaskan (memerinci). Deskripsi bagian  menggunakan istilah dalam bidang ilmu, kata baku, dan kalimat efektif.  Kata sambung yang digunakan: yaitu, dan, selain itu, di samping itu,  dari segi ...., rincian jenis kelompok pertama, kedua, dan lain-lain.  

c) Simpulan : berisi ringkasan umum hal yang dilaporkan (simpulan ini  boleh ada dan boleh tidak ada).

Kalimat Efektif

Pengertian Kalimat Efektif  
Kalimat efektif adalah kalimat yang menggunakan kaidah/stru tur bahasa  Indonesia dan pilihan kata baku. Ketidakefektifan kalimat dapat membuat  pesan yang disampaikan pembicara atau penulis tidak sampai sehingga  akan beda maknanya saat ditangkap oleh pendengar atau pembicara.  

Unsur-Unsur kalimat Efektif  
Sebuah kalimat dinyatakan efektif bila mengandung beberapa ciri khas,  yaitu kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna,  kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan  bahasa.  

Keparalelan  
Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat  itu. Artinya, jika bentuk pertama menggunakan nomina, maka bentuk  kedua dan selanjutnya juga menggunakan nomina. Begitu pun dengan  verba.  

Hutan bakau dikelompokkan berdasarkan pembentukan, pasang  surutnya air, dan cara memanfaatkan. (kurang paralel)  
Hutan bakau dikelompokkan berdasarkan pembentukan, pasang  surutnya air, dan cara pemanfaatan (paralel)  

Hutan bakau memiliki beberapa manfaat: (a) melindungi pantai dari  abrasi, (b) perlindungan organisme laut, dan (c) perbaikan ekosistem  pantai di sekitar hutan bakau. (kurang paralel)  
Hutan bakau memiliki beberapa manfaat: (a) melindungi pantai  dari abrasi, (b) melindungi organisme laut, dan (c) memperbaiki  ekosistem pantai. (paralel)

Kehematan  
Kehematan adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain  yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan  kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Ada beberapa kriteria  penghematan, yaitu:  

a. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan  pengulangan subjek.  
Contoh:  
Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. (tidak  hemat)  Karena tidak diundang, ia tidak datang ke tempat itu. (hemat)  

b. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan  pemakaian superordinat pada hiponimi kata.  
Contoh:  
Ia memakai baju warna merah. (tidak hemat)  Ia memakai baju merah. (hemat)  

c. Penghematan kata dapat dilakukan dengan cara menghindarkan  kesinoniman dalam satu kalimat.  
Contoh:  
Sejak dari pagi dia bermenung. (tidak hemat)  
Sejak pagi dia bermenung. (hemat)
  
Semua itu disebabkan karena kurangnya disiplin. (tidak hemat)  
Semua itu disebabkan kurangnya disiplin. (hemat)  

d. Penghematan dapat dilakukan dengan cara TIDAK menjamakkan  kata-kata yang berbentuk jamak.  
Contoh:  
Para tamu-tamu datang tepat waktu. (tidak hemat)  Para tamu datang tepat waktu. (hemat)  

Kecermatan  
Kecermatan adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsir ganda,  dan tepat dalam pilihan kata.
Contoh:  
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.  (salah)  
Mahasiswa perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah. (benar)

Kalau kamu suka membaca dan ingin mendapatkan buku sekolah di smartphone, kamu bisa download aplikasi android di playstore dari CTF Studio. Dengan menggunakan aplikasi ini kamu bisa membaca bukunya secara offline juga bila telah mendownloadnya atau secara online bila tidak mau menyimpan banyak data di smartphone. Bila berganti buku dan kamu ingin melanjutkan membacanya, kamu tidak perlu mencari halaman yang sebelumnya, jadi tinggal melanjutkan bacaannya saja.


Matematika     IPA     B Indonesia     Seni Budaya     B Inggris     PPKN     Prakarya      IPS     PJOK     


Untuk melihat barang-barang bagus dan murah silahkan cek:

Promo Produk


Komentar

Postingan Populer

Bab 10 Teknologi Ramah Lingkungan - Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas 9 SMP / MTS

Bab 8 Partikel Penyusun Benda dan Makhluk Hidup - Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas 9 SMP / MTS

Bab 2 Wirausaha Rekayasa Bidang Konversi Energi - Kelas 11 (SMA / MA / SMK) Prakarya