Postingan Terbaru

Latihan Soal dan Jawaban Bab 14 Menampilkan Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari - Seni Budaya Kelas 7 SMP/MTS

Latihan Soal dan Jawaban Bab 14 Menampilkan Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari - Seni Budaya Kelas 7 SMP/MTS Soal 1: Apa yang dimaksud dengan level? Jawaban: Level adalah ketinggian badan penari saat melakukan gerak. Soal 2: Sebutkan tiga jenis level pada gerak tari! Jawaban: Tiga jenis level pada gerak tari adalah: Level tinggi: penari berdiri tegak dengan kedua kaki rapat atau dibuka selebar bahu. Level sedang: penari berdiri dengan lutut sedikit ditekuk atau badan direndahkan. Level rendah: penari duduk, jongkok, atau bahkan membungkuk. Soal 3: Mengapa level penting dalam gerak tari? Jawaban: Level penting dalam gerak tari karena dapat membuat penampilan tari tampak lebih dinamis dan menarik. Soal 4: Bagaimana cara menampilkan level tinggi dalam gerak tari? Jawaban: Cara menampilkan level tinggi dalam gerak tari adalah dengan berdiri tegak dengan kedua kaki rapat atau dibuka selebar bahu. Soal 5: Bagaimana cara menampilkan level sedang dalam gerak tari? Jawaban: Cara

Bab IV Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan dan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan - IPS Kelas 8 SMP/MTS

Ringkasan Buku Sekolah
Kelas 8 (SMP/MTS)
IPS
Bab IV Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan dan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan


Latihan Soal dan Jawaban

Penjajahan menyebabkan penderitaan bangsa Indonesia. Rakyat di berbagai daerah berusaha mengusir penjajah dari bumi pertiwi, tetapi seringkali gagal. Bangsa Indonesia sadar bahwa perlawanan di berbagai daerah gagal mengusir penjajah karena kurangnya persatuan dan kesatuan. Pada awal abad XX, bangsa Indonesia menemukan strategi baru perjuangan kemerdekaan, yakni melalui organisasi pergerakan nasional.

Kedatangan Bangsa-Bangsa Barat ke Indonesia

Kedatangan bangsa-bangsa asing ke Indonesia sempat merugikan bangsa Indonesia.

Keinginan mereka menguasai Indonesia pada masa kolonialisme dan imperialisme melahirkan dampak-dampak negatif bagi bangsa Indonesia.

Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat

Beberapa daya tarik dan faktor pendorong bangsa Barat ke Indonesia antara lain sebagai berikut.

a. Daya Tarik Indonesia bagi Bangsa-Bangsa Barat

Gambar .Cengkih, merica, kemiri, dan pala merupakan contoh hasil bumi Indonesia yang sangat dibutuhkan bangsa-bangsa Barat.

Bangsa-bangsa Barat membutuhkan rempah-rempah karena mereka sangat membutuhkan, sementara persediaan di Eropa sangat terbatas. 

b. Motivasi 3G (Gold, Gospel, dan Glory)

Gold artinya emas, yang identik dengan kekayaan. Semboyan ini menggambarkan bahwa tujuan bangsa Barat ke Indonesia adalah untuk mencari kekayaan. Itulah yang membuat mereka melakukan ekspedisi dan penjelajahan. Glory bermakna kejayaan bangsa. Gospel adalah keinginan bangsa Barat untuk menyebarluaskan atau mengajarkan agama Nasrani khususnya agama Kristen ke bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.

c. Revolusi Industri

Revolusi Industri adalah pergantian atau perubahan secara menyeluruh dalam memproduksi barang dari sebelumnya menggunakan tenaga manusia dan hewan menjadi tenaga mesin. 

Kedatangan Bangsa-bangsa Barat ke Indonesia

a. Kedatangan Bangsa Portugis di Maluku

Portugis mencapai Malaka pada tahun 1511 di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque.

b. Ekspedisi Bangsa Inggris

c. Kedatangan Bangsa Belanda di Jayakarta (Jakarta)

Seorang pelaut Belanda Cornelis de Houtman memimpin ekspedisi ke Indonesia.

Pada tahun 1596, armada de Houtman tiba di Pelabuhan Banten melalui Selat Sunda.

Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

Pada awal kedatangannya, bangsa-bangsa Barat diterima dengan baik oleh rakyat Indonesia. Hubungan perdagangan tersebut kemudian berubah menjadi hubungan penguasaan atau penjajahan. VOC terus berusaha memperoleh kekuasaan yang lebih dari sekedar jual beli. Itulah yang memicu kekecewaan, kebencian, dan perlawanan fisik.

Tahukah kalian keistimewaan VOC? VOC dipimpin oleh seorang Gubernur Jenderal yang menjalankan tugas pemerintahan di daerah-daerah jajahan.

Selain itu, VOC mempunyai hak oktroi/istimewa yang isinya sebagai berikut.

1. Hak mencetak uang.

2. Hak memiliki angkatan perang.

3. Hak memerintah daerah yang diduduki.

4. Hak melakukan perjanjian dengan raja-raja.

5. Hak memonopoli perdagangan rempah-rempah.

Monopoli adalah penguasaan pasar yang dilakukan oleh satu atau sedikit perusahaan.

Pengaruh Kebijakan Kerja Paksa

Kerja paksa pada masa pemerintah Belanda banyak ditemukan di berbagai tempat. Banyak penduduk yang dipaksa menjadi budak dan dipekerjakan di berbagai perusahaan tambang ataupun perkebunan. Kekejaman Belanda ini masih dapat kalian buktikan dalam berbagai kisah yang ditulis dalam buku-buku sejarah dan novel.

Pengaruh Sistem Sewa Tanah

Salah satu kebijakan terkenal pada masa Raffles adalah sistem sewa tanah atau landrent-system atau landelijk stelsel. Sistem tersebut memiliki ketentuan, antara lain sebagai berikut.

a. Petani harus menyewa tanah meskipun dia adalah pemilik tanah tersebut.

b Harga sewa tanah tergantung kepada kondisi tanah.

c. Pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai.

d. Bagi yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepala.

Pengaruh Sistem Tanam Paksa

Ketentuan kebijakan tanam paksa yang diberlakukan pemerintah Hindia Belanda sangat memberatkan masyarakat Indonesia. 

 Praktik-praktik penekanan dan pemaksaan terhadap rakyat antara lain sebagai berikut.

a. Menurut ketentuan, tanah yang digunakan untuk tanaman wajib hanya 1/5 dari tanah yang dimiliki rakyat. Namun kenyataannya, selalu lebih bahkan sampai ½ bagian dari tanah yang dimiliki rakyat.

b. Kelebihan hasil panen tanaman wajib tidak pernah dibayarkan.

c. Waktu untuk kerja wajib melebihi dari 66 hari, dan tanpa imbalan yang memadai.

d. Tanah yang digunakan untuk tanaman wajib tetap dikenakan pajak.

Perlawanan terhadap Kolonialisme dan Imperialisme

Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang

1) Sultan Baabullah Mengusir Portugis

2) Perlawanan Aceh

3) Ketangguhan “Ayam Jantan dari Timur”

4) Serangan Mataram terhadap VOC

Perlawanan terhadap pemerintah Hindia Belanda terjadi di berbagai daerah di Indonesia. 

1) Perang Saparua di Ambon

2) Perang Paderi di Sumatra Barat (1821-1838)

3) Perang Diponegoro (1825-1830)

4) Perang Aceh

5) Perlawanan Sisingamangaraja, Sumatra Utara

6) Perang Banjar

7) Perang Jagaraga di Bali

Tumbuh dan Berkembangnya Semangat Kebangsaan

Perluasan Pendidikan

Pemerintah Hindia Belanda menerapkan kebijakan Politik Etis pada tahun 1901, yaitu dalam bidang irigasi/pengairan, emigrasi/transmigrasi, dan edukasi/pendidikan.

Dalam pelaksanaannya, banyak penyelewengan dalam Politik Etis, seperti:

1) Irigasi hanya untuk kepentingan perkebunan Belanda.

2) Emigrasi/transmigrasi hanya untuk mengirim orang-orang Jawa ke luar Jawa guna dijadikan buruh perkebunan dengan upah murah.

3) Pendidikan hanya sampai tingkat rendah, yang bertujuan memenuhi pegawai rendahan. Pendidikan tinggi hanya untuk orang Belanda dan sebagian anak pejabat.

Kegagalan Perjuangan di Berbagai Daerah

Bangsa Indonesia menyadari berbagai penyebab kegagalan perjuangan kemerdekaan pada masa lalu. Salah satu penyebab kegagalan perjuangan tersebut adalah perlawanan yang bersifat kedaerahan. 

Memasuki abad XX, corak perjuangan bangsa Indonesia berubah dari bersifat kedaerahan, menuju perjuangan yang bersifat nasional. 

Rasa Senasib Sepenanggungan

Tekanan pemerintah Hindia Belanda pada bangsa Indonesia telah memunculkan perasaan kebersamaan rakyat Indonesia sebagai bangsa terjajah. 

Perkembangan Organisasi Etnis, Kedaerahan, dan Keagamaan

Serikat Pasundan serta Perkumpulan Kaum Betawi yang dipelopori oleh M Husni Thamrin. 

Selain organisasi etnis, muncul juga beberapa organisasi kedaerahan, seperti Trikoro Dharmo (1915), Jong Java (1915), dan Jong Sumatranen Bond (1917).

Beberapa organisasi bernapas keagamaan yang muncul pada masa awal abad XX antara lain Jong Islamiten Bond, Muda Kristen Jawi, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, PERSIS (Persatuan Umat Islam), dan Al-Jamiatul Washiyah.

Berkembangnya Berbagai Paham Baru

Paham-paham baru seperti pan-Islamisme, nasoonalisme, liberalisme, sosialisme, dan demokrasi menjadi salah satu pendorong pergerakan nasional Indonesia.

Berbagai peristiwa di luar negeri yang turut menjadi pendorong pergerakan kebangsaan Indonesia adalah sebagai berikut.

1) Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905

2) Berkembangnya nasionalisme di berbagai negara

Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia

a. Budi Utomo (BU)

Pada tanggal 20 Mei 1908, mereka sepakat mendirikan sebuah organisasi bernama Budi Utomo (BU) dan memilih dr Sutomo sebagai ketua. Tokoh lain pendiri Budi Utomo adalah Gunawan, Cipto Mangunkusumo, dan RT Ario Tirtokusumo.

b. Sarekat Islam (SI)

Akibat persaingan yang tidak sehat antara pedagang pribumi dan pedagang Tiongkok, pada tahun 1911 didirikan Serikat Dagang Islam (SDI) oleh KH Samanhudi dan RM Tirtoadisuryo di Solo. 

Dalam Kongres di Surabaya tanggal 30 September 1912, SDI berubah menjadi Sarekat Islam (SI). 

c. Indische Partij (IP)

Indische Partij (IP) adalah partai politik pertama di Indonesia. 

pendiri IP yang terkenal dengan sebutan tiga serangkai, yakni E.F.E.

Douwes Dekker (Danudirjo Setiabudi), R.M. Suwardi Suryaningrat, dan dr Cipto Mangunkusumo. 

Tujuan IP sangat jelas, yakni mengembangkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia.

d. Perhimpunan Indonesia (PI)

Semula bernama Indische Vereeniging, PI didirikan oleh orang-orang Indonesia di Belanda pada tahun 1908.

Pada tahun 1925, PI secara tegas mengeluarkan manifesto arah perjuangan, yaitu: 

a. Indonesia bersatu, menyingkirkan perbedaan, dapat mematahkan kekuasaan penjajah.

b. Diperlukan aksi massa yang percaya pada kekuatan sendiri untuk mencapai Indonesia Merdeka.

c. Melibatkan seluruh lapisan masyarakat merupakan sarat mutlak untuk perjuangan kemerdekaan.

d. Anasir yang berkuasa dan esensial dalam tiap-tiap masalah politik.

e. Penjajahan telah merusak dan demoralisasi jiwa dan fisik bangsa, sehingga normalisasi jiwa dan materi perlu dilakukan secara sungguh-sungguh.

e. Partai Nasional Indonesia (PNI)

Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan tanggal 4 Juli 1927 di Bandung, dipimpin Ir Soekarno. Tujuan PNI adalah Indonesia merdeka, dengan ideologi nasionalisme.

PNI mengadakan kegiatan konkret baik politik, sosial, maupun ekonomi. Organisasi ini terbuka dan revolusioner, sehingga PNI cepat meraih anggota yang banyak.

Pengaruh Soekarno sangat meresap dalam lapisan masyarakat. Keikutsertaan Hatta dalam kegiatan politik Soekarno semakin membuat PNI sangat kuat.

Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang

Pada tanggal 8 Desember 1941, Jepang melakukan penyerangan terhadap pangkalan militer AS di Pearl Harbour. Setelah memborbardir Pearl Harbour, Jepang masuk ke negara-negara Asia dari berbagai pintu. Pada tanggal 11 Januari 1942, Jepang mendaratkan pasukannya di Tarakan, Kalimantan Timur. Jepang menduduki kota minyak Balikpapan pada tanggal 24 Januari. Selanjutnya, Jepang menduduki kota-kota lainya di Kalimantan.

Jepang berhasil menguasai Palembang pada tanggal 16 Februari 1942. Setelah menguasai Palembang, Jepang menyerang Pulau Jawa. Pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan Belanda. Batavia (Jakarta) sebagai pusat perkembangan Pulau Jawa berhasil dikuasai Jepang pada tanggal 1 Maret 1942. Setelah melakukan berbagai pertempuran, Belanda akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang-Jawa Barat. Surat perjanjian serah terima kedua belah pihak ditandatangani oleh Letnan Jenderal Ter Poorten (Panglima Angkatan Perang Belanda) dan diserahkan kepada Letnan Jenderal Imamura (pimpinan pasukan Jepang). Sejak saat itu seluruh Indonesia berada di bawah kekuasan Jepang.

Program yang paling mendesak bagi Jepang adalah mengerahkan seluruh sumber daya yang ada di Indonesia untuk tujuan perang.

Beberapa kebijakan tersebut antara lain sebagai berikut.

1) Membentuk OrganisasiOrganisasi Sosial

2) Pembentukan Organisasi Semi Militer

3) Pengerahan Romusha

4) Eksploitasi Kekayaan Alam

Sikap Kaum Pergerakan

1) Memanfaatkan Organisasi Bentukan Jepang

2) Gerakan Bawah Tanah

3) Perlawanan Bersenjata

a) Perlawanan Rakyat Aceh

b) Perlawanan Singaparna, Jawa Barat

c) Perlawananan Indramayu, Jawa Barat

d) Perlawanan Peta di Blitar, Jawa Timur

Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

Perubahan pada Masa Kolonial Barat

1) Perluasan Penggunaan Lahan

2) Persebaran Penduduk dan Urbanisasi

3) Pengenalan Tanaman Baru

4) Penemuan Tambang-Tambang

5) Transportasi dan Komunikasi

6) Perkembangan Kegiatan Ekonomi

7) Mengenal Uang

8) Perubahan dalam Pendidikan

9) Perubahan dalam Aspek Politik

10) Perubahan dalam Aspek Budaya

Perubahan Masyarakat pada Masa Penjajahan Jepang

1) Perubahan dalam Aspek Geografi

2) Perubahan dalam Aspek Ekonomi

3) Perubahan dalam Aspek Pendidikan

4) Perubahan dalam Aspek Politik

5) Perubahan dalam Aspek Budaya


Komentar

Postingan Populer

Bab 10 Teknologi Ramah Lingkungan - Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas 9 SMP / MTS

Bab 8 Partikel Penyusun Benda dan Makhluk Hidup - Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas 9 SMP / MTS

Bab 2 Wirausaha Rekayasa Bidang Konversi Energi - Kelas 11 (SMA / MA / SMK) Prakarya