Ringkasan Buku Sekolah
Kelas 8 (SMP/MTS)
IPS
Bab I Interaksi Keruangan dalam Kehidupan di Negara-negara Asean
Latihan Soal dan Jawaban
Gambar .Letak geografis SHWDnegara-negara ASEAN.Sumber:
Letak Geografis Negara-negara ASEAN
Berdasarkan letak geografis, ASEAN terletak di antara dua samudra dan dua benua. Dua samudra tersebut yaitu Hindia dan Pasifik, sedangkan dua benua yaitu Asia dan Australia.
Berdasarkan bentuk secara geografis, negara-negara ASEAN memiliki ciri sebagai berikut:
a. Compact, yaitu berbentuk hampir seperti lingkaran. Contohnya negara Kamboja.
b. Fragmented, yaitu berbentuk kepulauan yang terpisah-pisah. Contohnya Indonesia.
c. Elongated, yaitu bentuk memanjang. Contohnya negara Vietnam.
d. Protruded, yaitu bentuknya lebih kompleks dan beragam, biasanya terdapat ‘tangan’ yang memanjang. Contohnya Thailand dan Myanmar.
Negara-negara anggota ASEAN
a. Indonesia
Ibu kota : Jakarta
Pemerintahan : Republik
Kepala Negara : Presiden
Bahasa utama : Bahasa Indonesia
Penduduk : 255,7 juta jiwa tahun 2015
Mata uang : Rupiah
b. Brunei Darussalam
Ibu kota : Bandar Seri Begawan
Pemerintahan : Kesultanan
Kepala Negara : Sultan
Bahasa utama : Melayu (resmi), Inggris, Tiongkok
Penduduk, th. 2015 : 0,4 juta jiwa
Mata uang : Dollar Brunei
c. Filipina
Ibu kota : Manila
Pemerintahan : Republik
Badan Legislatif : Dewan Nasional
Penduduk, th. 2015 : 103 juta jiwa
Bahasa : Filipino atau tagalog (resmi), Inggris (resmi), Cebuano, Ilocano, dialek lokal
Satuan Mata Uang : Peso
d. Kamboja
Ibu kota : Phnom Penh
Pemerintahan : Republik Komunis
Kepala negara : Presiden (Dewan Negara)
Penduduk, th. 2015 : 15,4 juta jiwa
Bahasa : Khmer (resmi), Perancis
Mata uang : Rie
e. Laos
Ibu kota : Vientiane
Pemerintahan : Republik Komunis
Kepala Negara : Presiden
Bahasa utama : Lao (resmi), Perancis, Inggris
Penduduk, th. 2015 : 6,9 juta jiwa
Mata uang : Kip
f. Malaysia
Ibu kota : Kuala Lumpur
Bahasa : Melayu (resmi), Cina, Tamil, Inggris
Pemerintahan : Monarki Konstitusional
Kepala negara :Yang Dipertuan Agong Sultan Abdul Halim Muadzam Shah
Penduduk, th. 2015 : 30,8 juta jiwa
Satuan mata uang : Ringgit atau Dollar Malaysia (MS)
g. Myanmar
Ibu kota : Yangon (dulu Rangon)
Pemerintahan : Republik
Kepala negara : Presiden
Bahasa : Myanmar (resmi), Inggris, dialek lokal
Penduduk, th. 2015 : 52,1 juta jiwa
Mata uang : Kyat
h. Singapura
Ibu kota : Singapura
Penduduk, th. 2015 : 5,5 juta jiwa
Bahasa : Melayu (resmi), Cina (resmi), Tamil (resmi), Inggris (resmi)
Pemerintahan : Republik
Kepala negara : Presiden, sekarang Tony Tan Keng Yam
Satuan Mata Uang : Dolar Singapura (S $)
i. Thailand
Ibu kota : Bangkok
Penduduk, th. 2015 : 65,1 juta jiwa
Bahasa : Thai (resmi), Inggris, Cina, Melayu, bahasa-bahasa suku
Pemerintahan : Kerajaan Konstitusional
Kepala negara : Raja Bhumibool Adulyadej
Satuan Mata Uang : Bath Thailand
j. Vietnam
Ibu kota : Hanoi
Pemerintahan : Republik Komunis
Kepala Negara : Ketua Dewan Negara
Bahasa utama : Vietnam (resmi), selain itu digunakan bahasa Prancis, Cina, Inggris, Khmer
Penduduk, th. 2015 : 91,7 juta jiwa
Mata uang : Dong.
Interaksi Antarnegara-negara ASEAN
Faktor pendorong
Setidaknya ada dua faktor pendorong terbentuknya kerja sama, yaitu didasari kesamaan ataupun perbedaan potensi alam yang dimiliki oleh suatu negara.
1) Kesamaan dan perbedaan sumber daya alam
2) Kesamaan dan perbedaan wilayah (kondisi geografis)
Faktor penghambat
Beberapa faktor penghambat kerja sama di kawasan ASEAN antara lain.
1) Perbedaan Ideologi
2) Konflik dan peperangan
3) Kebijakan protektif
4) Perbedaan kepentingan tiap-tiap negara
Bentuk-Bentuk Kerja Sama (Sosial, Politik, Budaya, Pendidikan, dan Perkembangannya)
a. Bentuk Kerja Sama di Bidang Sosial dan Budaya
1) bidang pembangunan sosial dengan menekankan kesejahteraan golongan berpendapatan rendah, perluasan kesempatan kerja, serta pembayaran (upah) yang wajar;
2) membantu kepada kaum wanita dan pemuda dalam usaha-usaha pembangunan;
3) menanggulangi masalah masalah perkembangan penduduk dengan bekerja sama dengan badan badan internasional yang bersangkutan;
4) pengembangan sumber daya manusia;
5) peningkatan kesejahteraan;
6) program peningkatan kesehatan (makanan dan obat-obatan);
7) pertukaran budaya dan seni, juga festival film ASEAN;
8) penandatanganan kesepakatan bersama di bidang pariwisata ASEAN (ASEAN Tourism Agreement (ATA)); serta
9) penyelenggaraan pesta olahraga dua tahun sekali melalui SEA-Games.
b. Bidang Kerja Sama di Bidang Politik dan Keamanan
1) Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Assistance in Criminal Matters/MLAT).
2) Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on Counter Terrorism/ACCT).
3) Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang bertujuan mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan.
4) Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
5) Kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi internasional.
6) Kerja sama di bidang hukum, bidang migrasi dan kekonsuleran, serta kelembagaan antarparlemen.
c. Bentuk Kerja Sama di Bidang Pendidikan
1) ASEAN Council of Teachers Convention (ACT)
2) Penawaran beasiswa pendidikan.
3) Olimpiade di bidang pendidikan sering diadakan pada taraf regional Asia Tenggara.
Pengaruh Kerja Sama Bidang Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya dan Pendidikan terhadap Kehidupan di ASEAN
a. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Ekonomi di Negara-Negara ASEAN
Para pemimpin ASEAN sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015. Kesepakatan ini dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat serta bisa menyaingi Tiongkok dan India untuk menarik investasi asing.
b. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Sosial di Negara-Negara ASEAN
Kondisi dan status sosial masyarakat Asia Tenggara yang berbeda dan hidup berdampingan terkadang memunculkan pertentangan karena perbedaan kepentingan. Masalah-masalah kemanusiaan banyak terjadi akibat interaksi sosial yang masih dipengaruhi sekat-sekat kepentingan.
c. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Budaya di Negara-Negara ASEAN
Seiring dengan perjalanan selama 47 tahun, kerja sama budaya ASEAN telah mengalami perkembangan dan perubahan, yang menonjolkan kebudayaan sebagai faktor yang penting bagi pembangunan komunitas ASEAN secara berkesinambungan.
1) Festival Budaya ASEAN (FBA)
2) Perkemahan Budaya Serumpun ASEAN
3) Industri Musik
d. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Politik di Negara-Negara ASEAN
Beberapa kasus yang menjadi sorotan antara lain:
1) Sengketa Perbatasan Wilayah
2) Pekerja Migran
e. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Pendidikan di Asia Tenggara
Ketimpangan mutu pendidikan antarnegara anggota ASEAN menjadi salah satu kendala terbesar ASEAN. Dari 10 negara ASEAN, terdapat 7.446 perguruan tinggi dengan mutu pendidikan yang berbeda-beda. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri ASEAN dalam bidang pendidikan.
Upaya-upaya Meningkatkan Kerja Sama di Antara NegaraNegara ASEAN
Upaya meningkatkan kerja sama antarnegara-negara ASEAN yang telah terbangun melalui Tiga Pilar ASEAN dalam rangka pembentukan Masyarakat ASEAN tahun 2015 terus ditingkatkan. Tiga pilar tersebut yaitu kerja sama dalam bidang politikkeamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Pengaruh Perubahan dan Interaksi Keruangan terhadap Kehidupan di Negara-Negara ASEAN
Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang Akibat Faktor Alam
a. Faktor Iklim
Dalam upaya menanggulangi bencana di kawasan Asia Tenggara, ASEAN melakukan kerja sama antarnegara anggotanya. Contoh kerja sama ASEAN dalam menanggulangi bencana klimatik, yaitu ketika terjadi kebakaran hutan yang hebat di Sumatra tahun 2015, Malaysia dan Singapura atas nama ASEAN memberikan bantuan peminjaman pesawat pemadam kebakaran. Indonesia dan beberapa negara ASEAN lain membantu Filipina yang mengalami bencana badai Haiyan tahun 2014.
b. Faktor Geologi
Sama seperti kejadian bencana lain,62 Kelas VIII SMP/MTs negara-negara ASEAN sebagai organisasi ataupun negara-negara tetangga melalui Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok, fasilitas kesehatan, maupun donasi untuk perbaikan lingkungan dalam masa pemulihan.
c. Faktor Ketersediaan Sumber Daya Alam
Tidak semua sumber daya yang diperlukan suatu negara tersedia di negara tersebut. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhannya, negara-negara anggota ASEAN melakukan pertukaran sumber daya alam dalam kegiatan jual beli. Kegiatan jual beli dan pertukaran sumber daya ini merupakan bentuk interaksi antarnegaranegara ASEAN dengan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pengaruh Perkembangan Ilmu dan Teknologi terhadap Perubahan Ruang
a. Teknologi Transportasi
Adanya perkembangan teknologi tansportasi membawa perubahan aktivitas manusia yang berakibat terhadap perubahan tata kehidupan. Jumlah orang Indonesia yang pergi ke Malaysia dan Singapura atau sebaliknya semakin meningkat setiap tahunnya.
b. Teknologi Komunikasi
Perkembangan teknologi komunikasi sangat menguntungkan karena dapat mengurangi jarak dan waktu.
Meskipun demikian, perkembangan teknologi komunikasi dapat juga membawa kerugian, antara lain mengurangi intensitas interaksi secara langsung antarmasyarakat.
Pengaruh Perubahan Ruang terhadap Kehidupan Ekonomi
Negara-negara anggota ASEAN mulai menerapkan AFTA (ASEAN Free Trade Area) dalam kehidupan internasionalnya. Secara ekonomis, pemberlakukan AFTA akan menjadikan kegiatan ekonomi lebih meluas.
Pengaruh Konversi Lahan Pertanian ke Industri dan Pemukiman terhadap Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang
Berbagai masalah akan timbul akibat konversi lahan dari lahan pertanian menjadi industri, antara lain:
1) Lahan pertanian berkurang, yang membuat produktivitas pangan dari pertanian menurun.
2) Lahan pertanian sekitar industri berpotensi terkena imbas pencemaran akibat limbah atau polusi dari industri baik tanah, air, maupun udara.
3) Konversi lahan itu menular, yang mengancam ketersediaan lahan pertanian.
Konversi lahan pertanian menjadi permukiman pasti akan menimbulkan dampak, sama seperti konversi lahan pertanian menjadi lahan industri. Biasanya, selalu berdampak negatif apabila dilihat dari sisi fungsi lahan pertanian itu sendiri. Adapun dampak negatifnya itu adalah sebagai berikut.
1) Luas lahan pertanian semakin berkurang sehingga produktivitas pangan semakin kecil.
2) Petani dan buruh tani kehilangan mata pencahariannya.
3) Hilangnya lahan ruang terbuka hijau (RTH).
4) Berkurangnya lahan resapan air.
MATERI-MATERI LAINNYA:
Untuk melihat barang-barang bagus dan murah silahkan cek:
Komentar
Posting Komentar