Pertanyaan dan Jawaban:
1. Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan politik luar negeri bebas aktif?
Jawaban: Politik luar negeri bebas aktif adalah kebijakan politik luar negeri Indonesia yang mencerminkan kemerdekaan dalam menentukan jalannya sendiri, tanpa terpengaruh oleh pihak manapun, dan aktif berpartisipasi dalam menciptakan perdamaian dunia serta bersahabat dengan semua bangsa.
2. Pertanyaan: Bagaimana landasan ideal dan konstitusional politik luar negeri Indonesia terkait dengan politik bebas aktif?
Jawaban: Landasan ideal politik luar negeri Indonesia terkait dengan politik bebas aktif adalah Pancasila, sementara landasan konstitusionalnya terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 yang menekankan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
3. Pertanyaan: Apa peran MPRS dalam menegaskan landasan kebijaksanaan politik luar negeri Indonesia?
Jawaban: MPRS menegaskan landasan kebijaksanaan politik luar negeri Indonesia melalui Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966 dan Garis-Garis Besar Haluan Negara No. IV/MPR/1973, yang memberikan arahan terkait politik luar negeri.
4. Pertanyaan: Bagaimana politik luar negeri Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer?
Jawaban: Pada masa Demokrasi Parlementer, Indonesia aktif dalam membentuk solidaritas bangsa-bangsa yang baru merdeka melalui forum Gerakan Non-Blok (GNB) atau Non-Aligned Movement (NAM).
5. Pertanyaan: Apa ciri politik luar negeri Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965)?
Jawaban: Pada masa Demokrasi Terpimpin, politik luar negeri Indonesia bersifat high profile, anti-imperialisme, dan konfrontatif, namun tidak diimbangi dengan kondisi perekonomian dalam negeri.
6. Pertanyaan: Bagaimana perubahan pola hubungan luar negeri Indonesia pada masa Orde Baru?
Jawaban: Pada masa Orde Baru, terjadi perubahan pola hubungan luar negeri Indonesia dengan membangun hubungan baik dengan pihak Barat, melalui "good neighbourhood policy," dan menjadi anggota ASEAN.
7. Pertanyaan: Apa yang menjadi fokus politik luar negeri Indonesia pada masa Reformasi di awal pemerintahan B.J. Habibie?
Jawaban: Pada masa awal Reformasi, fokus politik luar negeri Indonesia adalah memperbaiki citra di kancah internasional setelah peristiwa Timor-Timur.
8. Pertanyaan: Bagaimana ciri politik luar negeri Indonesia pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri?
Jawaban: Pada masa pemerintahan Megawati, perhatian terhadap peran DPR dalam menentukan kebijakan luar negeri meningkat, dan hubungan dengan negara-negara Barat mengalami sedikit masalah.
9. Pertanyaan: Apa yang menjadi ciri politik luar negeri Indonesia pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)?
Jawaban: Pada masa pemerintahan SBY, Indonesia membentuk kemitraan strategis dengan berbagai negara, bersifat pragmatis kreatif, dan menjalankan konsep TRUST (Unity, Harmony, Security, Leadership, Prosperity).
10. Pertanyaan: Bagaimana Indonesia berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dunia?
Jawaban: Indonesia berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dunia melalui pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika, partisipasi dalam Gerakan Non-Blok, misi pemeliharaan perdamaian Garuda, pembentukan ASEAN, dan keanggotaan dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI).
Komentar
Posting Komentar