Postingan Terbaru

Latihan Soal dan Jawaban Bab 14 Menampilkan Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari - Seni Budaya Kelas 7 SMP/MTS

Latihan Soal dan Jawaban Bab 14 Menampilkan Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari - Seni Budaya Kelas 7 SMP/MTS Soal 1: Apa yang dimaksud dengan level? Jawaban: Level adalah ketinggian badan penari saat melakukan gerak. Soal 2: Sebutkan tiga jenis level pada gerak tari! Jawaban: Tiga jenis level pada gerak tari adalah: Level tinggi: penari berdiri tegak dengan kedua kaki rapat atau dibuka selebar bahu. Level sedang: penari berdiri dengan lutut sedikit ditekuk atau badan direndahkan. Level rendah: penari duduk, jongkok, atau bahkan membungkuk. Soal 3: Mengapa level penting dalam gerak tari? Jawaban: Level penting dalam gerak tari karena dapat membuat penampilan tari tampak lebih dinamis dan menarik. Soal 4: Bagaimana cara menampilkan level tinggi dalam gerak tari? Jawaban: Cara menampilkan level tinggi dalam gerak tari adalah dengan berdiri tegak dengan kedua kaki rapat atau dibuka selebar bahu. Soal 5: Bagaimana cara menampilkan level sedang dalam gerak tari? Jawaban: Cara

Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup - IPA Kelas 7 SMP/MTS

Ringkasan Buku Sekolah   
Kelas 7 (SMP/MTS) 
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 
Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup


Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara mengelompokkan  makhluk hidup berdasarkan kesamaan ciri yang dimiliki.  Tujuan mengklasifikasikan makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.  

Tujuan khusus/lain dari klasifikasi makhluk hidup adalah seperti  berikut.  
1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan  perbedaan ciri-ciri yang dimiliki.  
2. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain.  
3. Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup.  
4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.  

Berikut ini adalah dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup.  
1. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan  yang dimilikinya.  
2. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh (morfologi)  dan alat dalam tubuh (anatomi).  
3. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat  hidup, dan cara hidupnya.

Urutan Takson


Mikroskop


Mikroskop Elektron


Bagian-bagian Mikroskop


Bagian mikroskop lanjutan

Kelompok Protista


Macam-macam alga/ganggang

paramecium, entamoeba, dan plasmodium malariae

Macam-macam Ganggang Biru


Kelompok Jamur

Kelompok jamur (fungi), merupakan kelompok makhluk hidup  yang memperoleh makanan dengan cara menguraikan bahan organik  makhluk hidup yang sudah mati. Jamur tidak berklorofil, berspora,  tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Jamur hidupnya di tempat  yang lembap, bersifat saprofit (organisme yang hidup dan makan dari  bahan organik yang sudah mati atau yang sudah busuk) dan parasit(organisme yang hidup dan mengisap makanan dari organisme lain yang  ditempelinya). Tubuh jamur terdiri atas benang-benang halus yang disebut  hifa. Hifa saling bersambungan membentuk miselium. Pada umumnya,  jamur berkembang biak dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium.  Contoh makhluk hidup yang termasuk kelompok jamur adalah jamur roti,  ragi tapai, jamur tiram putih, dan jamur kayu.

Kelompok jamur lainnya

Kelompok Tumbuhan


Tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan yang tidak memiliki  berkas pengangkut. Kelompok tumbuhan ini belum dapat dibedakan  antara akar, batang, dan daun. Contoh tumbuhan yang termasuk kelompok  tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan lumut. Memiliki struktur  yang menyerupai akar disebut rizoid, berspora, dan berklorofil.

Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang memiliki berkas  pengangkut dan sudah dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.  Tumbuhan berpembuluh disebut tumbuhan berkormus. Tumbuhan berkormus  terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok kormofita berspora dan kormofita  berbiji. Kormofita berbiji mempunyai bunga dan biji. Kormofita berspora tidak  mempunyai bunga, misalnya tumbuhan paku (Pteridophyta). Tumbuhan paku  memiliki ciri yaitu memiliki akar, batang, dan daun sejati; tidak berbunga; dan  tidak berbiji. Ciri lain dari tumbuhan paku adalah daun muda yang menggulung.  Daun tumbuhan paku ada yang menghasilkan spora disebut sporofil dan ada  pula daun yang tidak menghasilkan spora disebut tropofil.

Kelompok Hewan

Porifera adalah hewan yang mempunyai pori-pori. Hewan ini tubuhnya  seperti spons. Habitatnya di perairan, warna tubuhnya bermacam-macam  seperti merah, kuning, dan hijau. Contoh hewan Porifera, yaitu Spongilla,  Euspongia, Poterion, dan Scypha.

Coelenterata adalah hewan berongga, mempunyai tentakel untuk  menangkap mangsa, pada permukaan tentakel terdapat sel beracun yang  menyengat. Tubuhnya ada yang berbentuk polip yang menempel pada  tempat hidupnya, dan ada yang berbentuk medusa yang bergerak aktif  melayang-layang di air seperti payung. Ubur-ubur, bunga karang, Obelia,  Hydra, dan Anemon adalah contoh hewan Coelenterata.

Cacing (vermes) adalah hewan bertubuh lunak, tak bercangkang,  dan tubuhnya simetris bilateral. Berdasarkan bentuk tubuhnya, ada tiga  kelompok, yaitu cacing pipih (Platyhelminthes) contohnya cacing hati dan  cacing pita; cacing gilig (Nemathelminthes) tubuhnya bulat panjang dan tidak  bersegmen, contohnya: cacing perut, cacing kremi, dan cacing tambang;cacing gelang (Annelida) tubuhnya beruas-ruas seperti cincin, contohnya  cacing tanah, lintah, dan pacet.

Mollusca adalah hewan bertubuh lunak, banyak lendirnya, dan  terbungkus oleh mantel. Ada yang memiliki cangkang yang berfungsi untuk  melindungi tubuh. Habitatnya di darat dan air. Contoh hewan Mollusca  adalah cumi-cumi, gurita, siput, kerang, tiram, dan remis.

Arthropoda adalah hewan berbuku-buku, tubuhnya dibedakan atas  kepala, dada, dan perut. Tubuhnya terbungkus zat kitin yang keras, memiliki  alat indra yang peka terhadap sentuhan dan bau-bauan, memiliki mata  faset, yaitu mata majemuk terdiri atas beribu-ribu mata kecil berbentuk segi  enam. Arthropoda ada 4 kelas, yaitu Insecta (serangga) contohnya belalang,  lebah, kumbang; Crustacea (udang-udangan) contohnya udang, kepiting,  rajungan; Arachnoidea (laba-laba) contohnya laba-laba, kalajengking, kutu,  caplak; Myriapoda (lipan) contohnya kelabang, kaki seribu.

Hewan Vertebrata ada lima kelompok, yaitu Pisces, Amphibia, Reptilia,  Aves, dan Mammalia. Klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus  berdasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur tubuh makhluk hidup  yang dilakukan dengan cara-cara berikut.  
a. Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur  tubuh luar maupun ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis  makhluk hidup.  
b. Jika ada makhluk hidup yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau  mirip dijadikan satu kelompok. Makhluk hidup yang memiliki ciri yang  berlainan dikelompokkan tersendiri.  
c. Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi berdasarkan banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk  hidup yang dikelompokkan.


Carolus Linnaeus menggunakan sistem klasifikasi makhluk hidup yang  disebut Sistem Binomial Nomenklatur (Sistem nama ganda). Aturan- aturan  dalam Sistem Binomial Nomenklatur adalah sebagai berikut.  
  • Nama spesies terdiri atas dua kata. Kata pertama adalah nama genus  dan kata kedua adalah penunjuk spesies.  
  • Kata pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua dengan huruf  kecil.  
  • Menggunakan bahasa Latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan,  yaitu dengan dicetak miring atau digarisbawahi secara terpisah untuk  nama genus dan nama spesiesnya.
Contoh: Nama ilmiah jagung adalah Zea mays atau dapat pula ditulis  Zea mays. Hal ini menunjukkan nama genus = Zea dan nama petunjuk  spesies = mays

Kalau kamu suka membaca dan ingin mendapatkan buku sekolah di smartphone, kamu bisa download aplikasi android di playstore dari CTF Studio. Dengan menggunakan aplikasi ini kamu bisa membaca bukunya secara offline juga bila telah mendownloadnya atau secara online bila tidak mau menyimpan banyak data di smartphone. Bila berganti buku dan kamu ingin melanjutkan membacanya, kamu tidak perlu mencari halaman yang sebelumnya, jadi tinggal melanjutkan bacaannya saja.

Komentar

Postingan Populer

Bab 10 Teknologi Ramah Lingkungan - Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas 9 SMP / MTS

Bab 8 Partikel Penyusun Benda dan Makhluk Hidup - Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas 9 SMP / MTS

Bab 2 Wirausaha Rekayasa Bidang Konversi Energi - Kelas 11 (SMA / MA / SMK) Prakarya