1. Apa yang menjadi ciri khas masa Demokrasi Liberal dalam sistem pemerintahan?
Masa Demokrasi Liberal ditandai dengan adanya dua sistem pemerintahan yang berbeda, yaitu sistem presidensial dan sistem parlementer. Pembentukan kabinet parlementer pertama pada November 1945 dengan Syahrir sebagai perdana menteri mencerminkan konsep ini.
2. Apa yang diatur oleh UUD Sementara 1950 atau Konstitusi Liberal terkait sistem parlementer?
UUD Sementara 1950 atau Konstitusi Liberal menjadi dasar hukum pelaksanaan sistem parlementer pada masa Demokrasi Liberal.
3. Bagaimana partai politik didefinisikan dalam konteks politik pada masa Demokrasi Liberal?
Partai politik diartikan sebagai kelompok terorganisir yang anggotanya memiliki orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan pembentukan partai politik adalah untuk memperoleh, merebut, dan mempertahankan kekuasaan secara konstitusional.
4. Apa tujuan dari pelaksanaan pemilihan umum 1955 pada masa Demokrasi Liberal?
Pemilihan umum 1955 bertujuan untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk dalam Parlemen dan Dewan Konstituante. Pelaksanaannya dibagi dalam dua tahap, yaitu untuk memilih anggota parlemen dan anggota Dewan Konstituante.
5. Bagaimana pemikiran ekonomi pada 1950-an berusaha mengubah struktur perekonomian kolonial?
Pemikiran ekonomi pada 1950-an fokus pada upaya mengubah struktur perekonomian kolonial menjadi perekonomian nasional. Soemitro Djojohadikusumo memainkan peran penting dalam memperhatikan perkembangan dan pembangunan ekonomi.
6. Apa yang menjadi dampak dari disepakatinya ketentuan-ketentuan KMB terhadap beban ekonomi dan keuangan pemerintah Indonesia?
Disepakatinya ketentuan-ketentuan KMB memberikan beban ekonomi dan keuangan yang berat bagi pemerintah Indonesia setelah pengakuan kedaulatan. Pemerintah menghadapi defisit dan mengalami penurunan penerimaan sejak tahun 1951 akibat menurunnya volume perdagangan internasional.
7. Bagaimana pemerintah menanggulangi permasalahan ekonomi pada masa itu?
Pemerintah menanggulangi permasalahan ekonomi dengan melaksanakan industrialisasi, yang dikenal dengan Rencana Soemitro. Upaya lainnya termasuk pembentukan Biro Perancang Nasional pada masa Kabinet Ali II, yang bertugas merancang pembangunan jangka panjang.
8. Apa yang menjadi perubahan signifikan dalam perekonomian pada masa sistem ekonomi liberal?
Pada masa sistem ekonomi liberal, pemerintah mengalami defisit sebesar Rp 5,1 miliar, dan penerimaan pemerintah mulai berkurang akibat menurunnya volume perdagangan internasional. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah mengambil langkah-langkah seperti melaksanakan industrialisasi dan membentuk Biro Perancang Nasional.
9. Bagaimana pelaksanaan Rencana Soemitro berkontribusi terhadap perubahan ekonomi pada masa Demokrasi Liberal?
Pelaksanaan Rencana Soemitro berkontribusi pada perubahan ekonomi dengan mendorong industrialisasi sebagai upaya menanggulangi permasalahan ekonomi dan keuangan yang dihadapi oleh pemerintah pada masa itu.
10. Apa dampak dari menurunnya volume perdagangan internasional terhadap kebijakan ekonomi pemerintah pada masa Demokrasi Liberal?
Menurunnya volume perdagangan internasional menyebabkan penurunan penerimaan pemerintah. Dalam menghadapi situasi ini, pemerintah mengambil kebijakan-kebijakan seperti melaksanakan industrialisasi dan pembentukan Biro Perancang Nasional untuk merancang pembangunan jangka panjang.
Komentar
Posting Komentar