Postingan Terbaru

Latihan Soal dan Jawaban Bab 14 Menampilkan Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari - Seni Budaya Kelas 7 SMP/MTS

Latihan Soal dan Jawaban Bab 14 Menampilkan Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari - Seni Budaya Kelas 7 SMP/MTS Soal 1: Apa yang dimaksud dengan level? Jawaban: Level adalah ketinggian badan penari saat melakukan gerak. Soal 2: Sebutkan tiga jenis level pada gerak tari! Jawaban: Tiga jenis level pada gerak tari adalah: Level tinggi: penari berdiri tegak dengan kedua kaki rapat atau dibuka selebar bahu. Level sedang: penari berdiri dengan lutut sedikit ditekuk atau badan direndahkan. Level rendah: penari duduk, jongkok, atau bahkan membungkuk. Soal 3: Mengapa level penting dalam gerak tari? Jawaban: Level penting dalam gerak tari karena dapat membuat penampilan tari tampak lebih dinamis dan menarik. Soal 4: Bagaimana cara menampilkan level tinggi dalam gerak tari? Jawaban: Cara menampilkan level tinggi dalam gerak tari adalah dengan berdiri tegak dengan kedua kaki rapat atau dibuka selebar bahu. Soal 5: Bagaimana cara menampilkan level sedang dalam gerak tari? Jawaban: Cara

Bab VIII Mendalami Puisi - Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA / MA

Ringkasan Buku Sekolah    
Kelas 10 (SMA / MA)  
Bahasa Indonesia
Bab VIII Mendalami Puisi


Latihan Soal dan Jawaban

ws rendra


Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya yang imajinatif. Bahkan puisi juga dianggap sebagai rangkaian kata-kata yang menggambarkan perasaan penulis (penyairnya). Pesan yang ingin disampaikan oleh penyair dirangkai dengan kata-kata yang indah, yang berbeda dengan bahasa sehar-hari, bahkan juga berbeda dengan bahasa karya sastra lainnya, seperti drama atau prosa.

Makna puisi menjadi hal yang penting bagi pembaca. Seindah apa pun rangkaian kata-kata yang dibuat oleh seseorang, menjadi tidak berarti makna atau pesan yang disampaikan di dalamnya.

Tema adalah ide dasar yang mendasari sebuah tulisan, termasuk puisi.

Tema puisi menjadi inti dari makna atau pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Meskipun bahasa yang digunakan dalam puisi cenderung bermakna konotatif, tetapi tema puisi salah satunya dapat dirunut dengan menggunakan kata-kata kunci dalam puisi tersebut. Tema puisi akan sangat menentukan penyair dalam memiih kata-kata yang digunakan dalam puisinya.

Cara Membaca

Beberapa hal yang harus dipahami ketika akan membacakan puisi, yaitu mengetahui cara membacanya. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan.

1. Rima dan irama, artinya dalam membaca puisi tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat. Membaca puisi berbeda dengan membaca sebuah teks biasa karena puisi terikat oleh rima dan irama sehingga dalam membaca puisi tidak terlalu cepat ataupun juga terlalu lambat.

2. Artikulasi atau kejelasan suara, artinya suara kita dalam membaca puisi harus jelas, misalnya saja dalam mengucapkan huruf-huruf vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ai/, /au/.

3. Ekspresi mimik wajah, artinya ekspresi wajah kita harus bisa disesuaikan dengan isi puisi. Ketika puisi yang kita bacakan adalah puisi sedih, maka ekspresi mimik wajah kitapun harus bisa menggambarkan isi puisi sedih tersebut.

4. Mengatur pernapasan, artinya pernapasan harus diatur jangan tergesagesa.

5. Sehingga tidak akan mengganggu ketika membaca puisi. Penampilan, artinya kepribadian atau sikap kita saat di panggung usahakan harus tenang, tak gelisah, tak gugup, berwibawa, dan meyakinkan (tidak demam panggung).

6. Selain hal-hal di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan membacakan puisi yaitu sebagai berikut.

a. Vokal Suara yang dihasilkan harus benar. Salah satu unsur dalam vokal ialah artikulasi (kejelasan pengucapan). Kejelasan artikulasi dalam mendemonstrasikan puisi sangat perlu. Bunyi vokal seperti /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ai/, /au/, dan sebagainya harus jelas terdengar. Demikian pula dengan bunyi-bunyi konsonan.

b. Ekspresi Ekspresi ialah pengungkapan atau proses menyatakan yang memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, dan perasaan.

Ekspresi mimik atau perubahan raut muka harus ada, namun harus proporsional, sesuai dengan kebutuhan menampilkan gagasan puisi secara tepat.

c. Intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo) Intonasi ialah ketepatan penyajian dalam menentukan keras-lemahnya pengucapan suatu kata. Intonasi terbagi menjadi dua yaitu tekanan dinamik (tekanan pada kata-kata yang dianggap penting) dan tekanan tempo (cepat lambat pengucapan suku kata atau kata).


Menganalisis Diksi dalam Puisi

Dalam menulis puisi, penyair harus dengan cermat memilih katakata agar dapat mewakili makna yang hendak disampaikan serta dapat menimbulkan efek estetis (keindahan) yang diinginkan. Kata-kata yang dipilih penyair berdasarkan pertimbangan dari aspek makna, efek pengucapannya, serta dapat mewakili pikiran dan suasana hati penyair.

Adapun diksi muncul karena adanya makna kias, lambang, dan persamaan bunyi atau ritma. Berikut ini penjelasan mengenai hal tersebut.

1. Makna Kias (konotatif)

2. Lambang (simbol) Dalam puisi, banyak digunakan lambang yaitu penggantian suatu hal/ benda dengan benda lain. Ada lambang yang bersifat lokal, kedaerahan, nasional, ada juga yang bersifat universal (berlaku untuk semua manusia).

Misalnya, bendera adalah lambang identitas negara dan bersalaman adalah lambang persahabatan, pertemuan, atau perpisahan.

3. Persamaan Bunyi atau Rima Pemilihan kata di dalam sebuah baris puisi maupun dari satu baris ke baris lain mempertimbangkan kata-kata yang mempunyai persamaan bunyi yang harmonis. 

Berdasarkan jenis-jenis rima, pertama dapat dilihat secara vertikal (persamaan bunyi pada akhir baris dalam satu bait). Jenis-jenisnya sebagai berikut.

a. Rima sejajar berpola : a-a-a-a b. Rima kembar berpola : a-a-b-b c. Rima berpeluk berpola : a-b-b-a d. Rima bersilang berpola : a-b-a-b Kedua dapat dilihat secara horizontal (persamaan bunyi pada setiap kata dalam satu baris), yaitu sebagai berikut.

a. Aliterasi yaitu persamaan bunyi konsonan pada setiap kata dalam satu baris b. Asonansi yaitu persamaan vokal pada akhir kata dalam satu baris.


 Imaji dalam Puisi

Pengimajian adalah kata atau susunan yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan.

Terdapat hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang dipilih harus menghasilkan pengimajian sehingga menjadi kata konkret, seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran, atau cita rasa.


Adapun jenis-jenis imaji dalam puisi adalah sebagai berikut.

1. Imaji visual (pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang menggambarkan seolah-olah objek yang dicitrakan dapat dilihat).


2. Imaji auditif (pengimajian dengan menggunakan kata-kata ungkapan seolah-olah objek yang dicitrakan sungguh-sungguh didengar oleh pembaca). 

3. Imaji taktil (pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang mampu memengaruhi perasaan pembaca sehingga ikut terpengaruh perasaannya).


Kata Konkret dalam Puisi

Kata konkret adalah kata yang memungkinkan munculnya imaji karena dapat ditangkap indra. Ini berkaitan dengan kemampuan wujud fisik objek yang dimaksud dalam kata itu untuk membangkitkan imajinasi pembaca.

Contoh kata ‘salju’ yang berwarna putih dan rasanya dingin bisa digunakan untuk menyampaikan makna kias tentang kesucian, kehampaan, dan rasa dingin. Dari konsep makna yang terdapat dalam kata salju tersebut, penyair bisa memilih kata salju untuk menggambarkan, misalnya, rasa rindu. Rasa rindu hanya tumbuh pada seseorang yang cintanya suci, tetapi menimbulkan kesedihan di hati yang mengalaminya. Contoh lainnya adalah kata ‘rawa-rawa’ yang melambangkan tempat hidup, bumi, dan kehidupan yang kotor.

Kalau kamu suka membaca dan ingin mendapatkan buku sekolah di smartphone, kamu bisa download aplikasi android di playstore dari CTF Studio. Dengan menggunakan aplikasi ini kamu bisa membaca bukunya secara offline juga bila telah mendownloadnya atau secara online bila tidak mau menyimpan banyak data di smartphone. Bila berganti buku dan kamu ingin melanjutkan membacanya, kamu tidak perlu mencari halaman yang sebelumnya, jadi tinggal melanjutkan bacaannya saja.


Komentar

Postingan Populer

Bab 10 Teknologi Ramah Lingkungan - Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas 9 SMP / MTS

Bab 8 Partikel Penyusun Benda dan Makhluk Hidup - Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas 9 SMP / MTS

Bab 7 Bioteknologi - Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas 9 SMP / MTS